Fahrudin |
Deteksi.co-Aceh Tengah, Kisah Petani kopi Fahrudin (34), 10 tahun semenjak tamat kuliah dari Universitas Medan (Unimed). awalnya diketawain oleh orang lain, karena para sarjana selalu memilih menjadi PNS atau menjadi tenaga honor daripada menjadi petani kopi.
Fahrudin memilih bertani di desa mendale Kecamatan kebayakan Kabupaten Aceh Tengah, Minggu (07/07/2020).
Fahrudin mengaku menjadi petani kopi tidak semudah dibayangkan oleh banyak orang, apalagi menjadi petani kopi, saat ini harga kopi di kala pandemi Covid-19 mengalami penurunan Rp. 22.000/ bambu dibeli oleh tengkulak”.
Fahrudin petani kopi yang sukses serta sudah puluhan tahun menggeluti tanaman kopi di Gayo, berpesan kepada para petani lainya “jangan pernah patah semangat meskipun harga kopi turun, dan jangan lupa bagi para petani yang baru mencoba menanam kopi.
Pertama pilihlah bibit unggul, kedua disiplin dalam bertani dan mencintai tanaman sepenuh hati, ketiga mengunakan pupuk kompos organik yang bisa dibuat sendiri seperti sisa makanan dan kotoran ternak, ke empat rajin bersedekah karena pada dasarnya rizki kita yang peroleh ada hak orang lain pesan Fahrudin.(pahmi)