Penanganan Covid-19 Diragukan, Roy: Ada Apa dengan Gubernur Edy ?

Roy Alexander Sitanggang, SH mempertanyakan kebijakan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi, yang juga Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19.

Sebagai warga Sumatera Utara, dan sebagai aktivis saya sangat kecewa kepada bapak Gubernur Sumatera Utara sebab mengambil kebijakan tentang memberikan izin beroperasi nya tempat hiburan malam seperti diskotik, KTV dan dll, jelas jelas tempat tersebut bisa menimbulkan klaster baru, sebaiknya tempat kerumunan harus ditutup.

Kita tahu bahwa, Covid-19 merupakan bencana nasional dan masih banyak kabupaten kota masih mengalami zona yang sangat memperhatikan dalam penyebaran Covid 19. disamping itu banyak pengusaha yang masih melanggarnya surat edaran sebelum nya terbukti dilarang operasi justu masih ditemukan ada yang buka dan ditemukan seorang Sekda Nias Utara inisial YN dugem bersama diduga wanita penghibur dan terbukti menyalahi aturan.

Kita tahu bahwasanya tempat tempat tersebut kurang memperhatikan 3 M yakni Menggunakan masker, Mencuci tangan, dan Menjaga jarak. kalau benar pengusaha tempat hiburan malam misalnya KTV atau room karaoke melakukan penyemprotan disinfektan ketika pergantian pengguna ruangan KTV atau room itu pola yang baik, Namun itu tidak mungkin dilakukan mengingat efisien waktu.

Jadi, Jangan gegara mengejar Pendapat Asli Daerah (PAD), justru menyebabkan klaster baru penyebaran Covid-19, Sumut harus belajar dari daerah lain seperti Kab. Bangkalan, dan negara tetangga seperti Malaysia dan India.

Menjadi tantangan bagi Satgas Covid-19 khususnya di Kota Medan bila ditemukan lewat jam tayang berani ambil tindakan penyegelan dan bagi pengunjung tempat hiburan malam dilakukan pengambilan swab antigen ditempat seperti test urine narkoba, bila ditemukan ada yang melanggar Protokol Kesehatan (Prokes) segera tempat tersebut ditutup.

Penulis : Roy Alexander Sitanggang, SH