Delia Pratiwi Bru Sitepu, Sosialisasikan  Program Bangga Kencana DI Desa Besadi

DETEKSI.co-Langkat, Anggota Komisi IX dari Fraksi Golkar DPR RI, Delia Pratiwi br. Sitepu, S.H. melaksanakan kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana di Desa Besadi, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Selasa (21/10/2025).

Selain Delia Pratiwi br. Sitepu, S.H turut menjadi narasumber dari Mitra Kerja Pusat H. Supardi, S.K.P., M.K.M narasumber dari Kabupaten Langkat selaku Plt. Kepala Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Langkat dan juga Ari Armawan S.Kom. narasumber dari Provinsi Sumatera Utara selaku Ketua Tim Pokja Advokasi dan KIE Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara.

Delia Pratiwi br. Sitepu, S.H. dalam pemaparannya menerangkan bahwa kalau bahas soal BKKBN biasanya itu selalu ibu bapaknya yang selalu diingat itu apa? alat kontrasepsi. Alat kontrasepsi untuk perempuan dan laki-laki. Indonesia itu konsen menurunkan angka _stunting_ di Indonesia karena kita nanti tahun 2045 itu kita menuju Indonesia Emas jadi perlu anak-anak yang sehat, cerdas dan kuat. Makan gizi gratis karena programnya pemerintah itu dengan adanya makan gizi gratis untuk menurunkan angka _stunting_ tadi, siapa yang penerima manfaatnya? anak sekolah, balita, ibu hamil. Jangan terlalu cepat untuk menikahkan anaknya, idealnya perempuan menikah itu umur 21 tahun, laki-laki umur 25 tahun untuk supaya lebih kuat lagi reproduksinya. Menurunkan angka _stunting_ di Indonesia ini bukan cuma tugasnya pemerintah, tapi tugasnya kita semua.

Dalam pemaparannya Ari Armawan S.Kom. menjelaskan program yang menjadi prioritas dari Kemendukbangga/BKKBN, ada 5 (lima) program, namanya _Quick Wins_ yaitu yang pertama *Genting* (Gerakan orang tua asuh cegah _stunting_) yang merupakan program gotong royong membentuk gerakan kolaboratif dimana masyarakat menjadi ‘orang tua asuh’ bagi balita berisiko _stunting._ Kemudiaan yang kedua *Gati* (Gerakan ayah teladan Indonesia), inisiatif ini mendorong peran aktif ayah dalam pengasuhan anak, menghadirkan figur (partisipasi) ayah yang menjadi teladan. Lalu yang ketiga *Tamasya* (Taman asuh sayang anak), yaitu konsep _daycare_ unggul dan terstandarisasi melalui kolaborasi pemerintah dan sektor swasta, fokusnya memastikan pelayanan pengasuhan berkualitas bagi anak-anak, terutama selama jam produktif orang tua. Keempat ada *Sidaya* (lansia berdaya) merupakan program yang fokus pada pemberdayaan lansia agar tetap sehat, produktif, mandiri, dan bahagia. Dan yang terakhir, kelima *Super Apps* ‘Keluarga Indonesia’ merupakan pengembangan aplikasi layanan keluarga berbasis kecerdasan buatan (AI), dimana aplikasi ini nantinya menyediakan berbagai layanan seputar keluarga sejahtera.

H. Supardi, S.K.P., M.K.M. sendiri menjelaskan mengenai _stunting,_ tahun semalam disibukan dengan program _stunting._ _Stunting_ ini adalah gagal pertumbuhan dan perkembangan anak karena adanya kekurangan gizi kronis dan infeksi yang bertahun atau berulang sehingga menyebabkan tinggi badan anak tidak sesuai pada umurnya. Untuk mencegah itu, pemerintah melakukan program seribu hari proses kehidupan. Dimulai dari mana? mulai awal menikah, hamil sampai nanti anak sudah kita menyusui. Ketika hamil, hamilnya itu harus dikasihkan kebutuhan nutrisi yang bagus. Kalau enggak, nanti anak lahir dengan kondisi kekurangan gizi atau lahir berat badan rendah. Ketika anak itu lahirnya sehat apa yang harus kita lakukan pasti disusuikan bu? nyusuinya setelah 6 bulan itu harus ASI, itu tadi aku bilang ASI eklusif wajib itu baru dikasih makan. Apapun ceritanya kita mulai dari keluarga kalau keluarga kita sehat, kalau keluarga kita kuat semua masalah kesehatan itu bisa diatasi sesuai dengan moto BKKBN adalah keluarga berkualitas untuk Indonesia Emas nanti tahun 2045.

Kegiatan Sosialisasi diikuti ratusan masyarakat dan ditutup dengan foto bersama dengan seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. (Tim)