DETEKSI.co – Batam, Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kamis (16/9/2021). Di Batam, Budi Karya membahas penanganan dan kelancaran pemulangan Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Budi Karya juga meninjau langsung rumah susun sewa (Rusunawa) Badan Penguasahaan (BP) Batam di Tanjunguncang yang merupakan tempat penampungan PMI.
Didampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Kapolda Kepri Irjen Pol Aris Budiman, Danrem 033/Wira Pratama Brigjen TNI Jimmy Ramoz Manalu, Budi tidak melihat secara langsung para PMI yang ditampung di Rusunawa tersebut.
Budi hanya melihat dari depan Rusunawa dan menggali informasi ke tenaga kesehatan yang menangani PMI. Jee Airo Farullah, tenaga kesehatan di Rusunnawa BP Batam dan Pemko Batam, menjelaskan beberapa permasalahan yang dialami PMI saat kembali ke Indonesia.
Salah satunya, banyaknya PMI yang tak memiliki kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP). “Saat ini ada 443 orang PMI di dua Rusunawa BP Batam dan Pemko Batam,” ujar Jee kepada Menhub.
Dalam satu hari, PMI yang dipulangkan ke Indonesia melalui Pelabuhan Batam Center mencapai 200 sampai 300 orang. Lambatnya proses pemeriksaan kesehatan melalui swab polymerase chain reaction (PCR), membuat PMI harus berjam-jam berada di Pelabuhan Betam Center.
Hal itu berdampak pada isolasi PMI di Rusunawa Tanjunguncang. Budi meminta pemeriksaan kesehatan awal PMI di Pelabuhan Batam Center dilakukan secara singkat dengan melakukan pemeriksaan Rapid Antigen. Hal itu, guna memudahkan dan mempercepat proses karantina PMI di Rusunawa.
“Ini yang ditekankan Menhub. Jadi proses pemeriksaan kesehatan PMI harus cepat. Dan kita sudah jalankan Rapid Antigen sejak kemarin,” ujar Pebrialin, Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekbang) Pemko Batam, sekaligus Plt Kepala Dinas Pehubungan (Dishub) Kota Batam.
Dalam pemulangan PMI ke Indonesia, Dishub Batam menyediakan alat transportasi para PMI dari Pelabuhan Batam Center menuju Rusunawa BP Batam.
“Sebanyak 12 kendaraan perhari yang melayani para PMI. 10 unit dari Dishub Batam dan 2 unit kendaraan bantuan dari Balai transportasi,” ujarnya. (Hendra S)