DETEKSI.co – Jakarta, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani menemui Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta. Apa yang dibahas dalam pertemuan tersebut?
Muzani menjelaskan silaturahmi ini sebagai bentuk menjaga komunikasi antara Gerindra dan organisasi kemasyarakatan yang sejak dulu berjuang di jalur sosial, pendidikan, dan kesehatan. Muzani ingin menerima setiap masukan dari setiap organisasi kemasyarakatan.
“Silaturahmi ini adalah upaya menerima masukan dari setiap stakeholder termasuk organisasi seperti Muhammadiyah. Kami percaya Muhammadiyah adalah organisasi yang selalu memikirkan kemajuan bangsa dan negaranya. Yang dilakukan sejak kelahirannya jauh sebelum Indonesia merdeka di berbagai macam bidang sosial, pendidikan, dan kesehatan,” kata Muzani, Kamis (23/9/2021).
Muzani menyebut Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, selalu berpesan untuk membangun silaturahmi dengan tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang selalu berjuang untuk kemajuan dan memikirkan masa depan bangsa seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, dan banyak ormas lainnya. Maka pertemuan dengan Muhammadiyah ini merupakan realisasi atas perintah tersebut agar Gerindra selalu mendengarkan aspirasi yang disuarakan.
“Ketua Umum sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Pak Prabowo Subianto berpesan kepada kami untuk selalu dekat dengan tokoh-tokoh dan ormas-ormas yang selalu berjuang dan memikirkan masa depan bangsa dan negara. Seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama dan banyak ormas lainnya. Maka silaturahmi ini merupakan semangat Gerindra untuk terus menyerap dan mendengarkan dari para tokoh dan pemimpin ormas agar kami dalam berjuang di jalur politik dapat terus mempertajam perjuangan kami,” jelas Wakil Ketua MPR RI itu.
Sementara itu, Haedar Nashir menyampaikan, meski memiliki perbedaan fungsi antara ormas dan partai politik, keduanya sama-sama berujung demi kemajuan bangsa dan negara. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Busyro Muqodas.
“Kami sangat terbuka untuk berdiskusi dengan siapapun, termasuk partai politik. Sebab, mendekatkan ormas dengan partai politik menjadi suatu hal yang penting walau dengan fungsi yang berbeda, namun semua untuk kemaslahatan bangsa dan negara,” ujar Haedar.
Dalam pertemuan tersebut, Haedar juga menyampaikan beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian Gerindra dan Muhammadiyah seperti menjaga persatuan bangsa. Kemajuan teknologi dan media sosial terkadang memberi kebebasan yang kadang terkesan dapat memecah belah persatuan dan kesatuan.Tugas dan beban organisasi seperti Muhammadiyah menjadi tambah berat ibarat mencuci piring tanpa henti untuk menjaga persatuan, terkadang menjadi seperti pemadam kebakaran.
Hal lain yang disampaikan Haedar adalah perlunya menjaga kedaulatan, baik di bidang ekonomi maupun politik, agar kekuatan negara hadir di tengah-tengah rakyat. Dengan melakukan ini, persoalan pangan dan energi, misalnya, tidak bergantung pada bangsa lain.
Di bidang ekonomi, misalnya, kesungguhan untuk mendorong Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) kadang-kadang masih menjadi slogan sehingga keberhasilannya masih jauh dari harapan. “Untuk itu kami meminta agar partai politik turut mendorong apa yang menjadi pemikiran kami, agar kekuatan ekonomi kita bisa ditopang dengan mandiri dari kebangkitan dan keberhasilan UMKM. Perlu ada konsep besar dan kebijakan yang berani untuk menjadikan Indonesia yang mandiri dari kebangkitan dan keberhasilan UMKM,” ujar Haedar.
Dalam pertemuan ini, Muzani turut didampingi anggota DPR Fraksi Gerindra Prasetyo Hadi, Dahnil Anzar Simanjuntak, Danang Wicaksana, Setyoko, dan jajaran pengurus DPD Gerindra Yogyakarta. (Ril)