DETEKSI.co – NGANJUK, Proyek Pembangunan Bronjong di Desa Kedungglugu, Kecamatan Gondang, Jawa Timur diduga dalam pengerjaan proyek tersebut terkesan asal – asalan.
“Proyek ini baru selesai sekitar dua bulan yang lalu mas, namun longsor kembali, dibangun lagi, ”Kata singkat dari warga setempat yang tidak mau di publikasikan namanya, Sabtu (25/9/2021).
Pantauan wartawan, pemasangan Bronjong penahan tebing tanah yang menurut informasi menelan angaran kurang lebih sekitar Rp.1,6 Milar ini di duga kurang pengawasan dari pihak pihak terkait akhirnya kualitas dari proyek Bronjong tersebut cepat rusak.
Diduga kerusakan yang terjadi bukan disebabkan karena faktor alam, Melainkan karena pengerjaan proyek yang diduga tidak sesuai dengan spek.
Untuk itu, Pihak kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut patut diduga lebih mengedepankan keuntungan daripada menjaga kualitas pengerjaan.
Sedangkan pengerjaan proyek ini, menelan angaran 1.609.400.833,65 bersumber dari APBN, dalam paket pekerjaan Pemeliharaan Sekala Brantas.
Namun sayangnya, Ketika dikonfirmasi terkait hal ini, ke pihak kontraktor melalui WA telepon sampai saat ini tidak ada jawaban. Selanjutnya dilajukan lagi konfirmasi ke Kantor Satker OP SDA BBWS di Kediri, hanya bertemu Receptionis dan ia berdalih kepala BBWS masih berada di Solo.
“Pak kepala BBWS sedang berada di Solo, sekarang tidak berada di tempat,” ungkapnya.
Untuk diketahui, Satuan Kerja Operasional dan Pemeliharaan Sumber Daya Air (Satker OP SDA) adalah Satker atau bidang yang menangani pemeliharaan seluruh aset – aset negara terkait SDA yakni seperti Jaringan Irigasi, Tambak, Bendungan, Embung serta Waduk dan itu dibawah wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dan Satker ini bertugas memelihara atau merawat keseluruhan aset tersebut di beberapa Kota/Kabupaten. (ISK)