
DETEKSI.co – Dairi, Ratusan hektar lahan produktif di Dusun I Lae Bahul Desa Karing Kecamatan Berampu Kabupaten Dairi tidak didukung akses jalan yang memadai. Hal itu dikeluhkan sejumlah petani kepada wartawan, Kamis (2/10/2025).
Sahabat Berampu (44), Fahrul Padang (30), Bomansar Limbong (50) senada menyebut bahwa area perladangan Lae Bahul merupakan sentra budidaya yang cukup potensial. Berbagai komoditi, dari jenis tanaman keras hingga tanaman plawija, tumbuh subur di area dimaksud.
Diuraikan, Jagung, Cabai, Bawang, Jahe dan tanaman lain dibudidaya di area dimaksud, termasuk berbagai jenis tanaman keras.
” 2 rol mulsa, mampu menghasilkan 1,5 ton cabai hijau sekali panen, menjadi bukti kesuburan perladangan Lae Bahul”, sebut Sahabat yang juga diaminkan rekannya.
Namun disayangkan, potensi itu tidak didukung infrastruktur jalan yang memadai, akibatnya cost produksi meninggi.
Ratusan kepala keluarga menggantungkan harapan dengan bertani di hamparan perladangan dimaksud. Selain Warga Dusun Lae Bahul, sentra tersebut juga menjadi penyokong ekonomi keluarga bagi penduduk dusun sekitar.
Diterangkan, dampak ketidaktersediaan akses jalan yang memadai, petani harus mengeluarkan biaya yang tidak sedikit, diantaranya biaya lansir kompos dan pupuk yang mencapai Rp 3.000/karung. Demikian sebaliknya, untuk mengeluarkan hasil pertanian, biaya lansir mencapai Rp 30.000/karung menggunakan sepeda motor. Bahkan, kalau musim penghujan, lansir barang harus menggunakan pedati yang ditarik kerbau.
Diungkapkan, ada 4 akses jalan yang sudah dibuka sekitar 10 tahun silam, sayangnya sejak dibuka, infrastruktur itu tidak pernah mendapat sentuhan dari program pemerintah untuk lanjutan dan peningkatan, seperti pengaspalan atau sedikitnya perkerasan. Kondisi terkini, jalan sudah sangat rusak dan sulit dilintasi.
Sahabat Berampu dan petani sekitar berharap, Pemerintah Kabupaten Dairi memberi atensi dan melakukan pembenahan dan perbaikan infrastruktur dimaksud guna memangkas cost produksi dan mengurangi beban masyarakat.
“Lahan pertanian sangat subur. Ratusan warga menggantungkan hidup dari hasil pertanian di areal itu, tetapi akses jalan tidak memadai. Kami sangat berharap, pemerintah memberi perhatian, setidaknya menganggarkan perkerasan,” ulang Sahabat Berampu berharap.
Ditambahkan, kondisi tersebut sebenarnya telah beberapa kali disampaikan kepada OPD terkait.
Terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan Kabupaten Dairi, Robot Simanullang MAB kepada wartawan membenarkan, kondisi dimaksud telah pernah disampaikan secara lisan oleh petani dari Desa Karing.
“Sudah pernah disampaikan lisan. Kita minta agar usul disampaikan tertulis oleh Kelompok Tani dan diketahui Pemerintah Desa, termasuk melampirkan dokumen pendukung seperti bukti pembebasan lahan”, sebut Robot Simanullang.
Kalau usulan tertulis telah diterima, nantinya akan dilakukan pengecekan. Selanjutnya jika didukung ketersediaan anggaran, pemerintah pasti memprioritaskan kemajuan petani,” kata Robot.(NGL)












