DETEKSI.co – Medan, Insiden memilukan terjadi saat aksi unjuk rasa warga Dusun I, Desa Patumbak Kampung, terhadap PT Universal Gloves (UG) berujung pada penganiayaan terhadap seorang wartawan bernama Elin Syahputra (58). Diduga kuat, pelaku penganiayaan adalah preman bayaran yang disewa oleh perusahaan tersebut.
Elin, yang merupakan wartawan media cetak dan online terbitan Medan, segera melaporkan kejadian ini ke Polsek Patumbak pada Selasa, 7 Oktober 2025, pukul 00.43 WIB. Laporan Polisi dengan nomor LP/B/565/X/2025/SPKT/Polsek Patumbak, Polrestabes Medan/Polda Sumatera Utara, telah diterima oleh Aiptu D Sinaga SH.
Didampingi pengacaranya, Riki Irawan SH, MH, Elin telah menjalani Visum Et Repertum sebagai bagian dari proses hukum.
Diketahui, aksi unjuk rasa di depan PT Universal Gloves (UG) pada Senin, 9 Juni 2025, dipicu oleh kemarahan warga terhadap dampak bau busuk dari gudang penyimpanan cangkang. Ratusan warga memblokir pintu gerbang masuk perusahaan tersebut yang berada di Jalan Besar Patumbak, Dusun I, Desa Patumbak Kampung.
Ketegangan memuncak ketika sekelompok pemuda yang diduga preman bayaran dari PT UG menghalangi aksi warga dan memaksa karyawan PT UG untuk tetap masuk. Aksi saling dorong tak terhindarkan di depan pintu masuk pabrik.
Ironisnya, aksi unjuk rasa ini berubah menjadi ajang kekerasan terhadap jurnalis. Puluhan pemuda tak dikenal menghalang-halangi wartawan yang sedang meliput. Seorang wartawan media online, DL nyaris kehilangan ponselnya. Elin Syahputra, menjadi korban yang lebih parah, dipukul helm oleh oknum preman hingga mengenai wajah dan kepala.
Para pelaku intimidasi juga melontarkan kata-kata kotor dan menantang wartawan untuk berkelahi. “Apalagi kau. Mau ribut lagi kau. Gak sor kau, main kita,” ujar seorang oknum yang dikenal dengan panggilan Aseng. Pria bertopi pet itu bahkan menantang wartawan, demonstran, dan warga sekitar untuk berduel demi membela kepentingan mereka di PT UG.
Sedangkan satu lagi pria berbadan tegap yang mengenakan kemeja motif garis kotak ini bernama Ropan juga turut memaki dan mengajak duel wartawan.
Namun, aparat penegak hukum dari Polsek Patumbak dan Koramil 15/DT yang berada di lokasi, hanya terpantau diam dan seolah menjadi penonton, meskipun aksi demo tersebut berada di wilayah hukum mereka.
Korban kekerasan, Elin Syahputra, dan DL mendesak Kapolsek Patumbak, Kapolrestabes Medan serta Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto dan pihak Koramil 15/DT untuk segera menangkap para pelaku dan menuntut pertanggung jawaban atas tindakan mereka.
Kasus ini menjadi sorotan utama di kalangan jurnalis Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia yang menuntut adanya tindakan tegas terhadap pelaku kekerasan dan jaminan keamanan bagi wartawan yang bertugas di lapangan. (Pea)