Ketua Umum Naposo Prabowo-Gibran, Andri Malau. (DETEKSI.co/Ist)
DETEKSI.co – Sibolga, Barisan pendukung Prabowo-Gibran, melalui Ketua Umum Naposo Prabowo-Gibran, Andri Malau, menyampaikan apresiasi atas tindakan cepat dan tegas yang dilakukan oleh Satuan Polairud Polres Aceh Singkil dalam menangkap kapal pukat trawl ilegal di perairan Aceh Singkil beberapa waktu lalu.
Andri Malau menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil sinergi yang baik antara aparat penegak hukum dan masyarakat pesisir, termasuk peran aktif Panglima Laot Singkil dalam memberikan informasi lapangan.
“Kami sangat mengapresiasi Polairud Polres Aceh Singkil atas keberhasilannya menindak kapal trawl ilegal. Ini adalah bukti nyata bahwa kolaborasi antara aparat dan masyarakat dapat mewujudkan penegakan hukum yang efektif,” ujar Andri pada hari Rabu (15/10/2025).
Namun, Andri menyoroti kurangnya pengawasan terhadap praktik illegal fishing di wilayah Sibolga dan Tapanuli Tengah (Tapteng), yang menurutnya masih marak terjadi.
“Kapal yang ditangkap di Singkil itu kabarnya milik warga Sibolga. Pertanyaannya, mengapa aparat di daerah kita—seperti Polairud Sibolga, Baharkam Mabes Polri, dan Lanal Sibolga—terkesan diam? Padahal praktik seperti bom ikan dan pukat trawl sudah terang-terangan berlangsung,” tegasnya.
Andri mengungkapkan bahwa ia bersama sejumlah aktivis lingkungan pernah berdiskusi dengan Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu, dan unsur Forkopimda untuk membahas masalah ini.
Namun, seruan Bupati agar aparat bertindak tegas belum diindahkan.
“Sayangnya, hingga kini belum ada aksi nyata di lapangan. Padahal, Bupati sudah menyerukan langkah tegas. Ini menunjukkan lemahnya respons aparat penegak hukum di daerah,” tambahnya.
Andri berharap Danlanal Sibolga yang baru, bersama Polairud Sibolga dan PSDKP, dapat segera mengambil langkah konkret untuk memberantas praktik illegal fishing di kawasan Sibolga-Tapteng.
“Contoh ketegasan sudah ada di tiga wilayah. Polair bersama Wagub Sumbar menangkap kapal trawl asal Sibolga, Lanal Nias menindak kapal pengguna bom ikan milik warga Tapteng pada bulan Mei lalu, dan kini Polairud Aceh Singkil juga berhasil menangkap kapal trawl asal Sibolga. Artinya, sumber masalah jelas, tinggal kemauan aparat saja,” tandasnya.
Andri juga mendesak Kapolda Sumut, Irjen Pol Wisnu Hermawan, dan Danlantamal Pantai Barat untuk memberikan perhatian penuh dan menertibkan anggotanya jika terbukti melindungi pelaku illegal fishing.
“Kalau ada oknum yang menjadi pengkhianat NKRI, kami minta Kapolda dan Danlantamal segera menertibkannya. Jangan biarkan mafia kapal bom dan trawl merajalela. Jika dibiarkan, ekosistem laut rusak, nelayan kecil rugi, dan marwah Presiden Prabowo dalam penegakan hukum laut tercoreng,” pungkasnya. (Jobbinson Purba)










