DETEKSI.co-Langkat, Pemerintah melalui Kemendukbangga/BKKBN bersama Mitra Kerja Komisi IX DPR RI, Delia Pratiwi Bru Sitepu, S.H. menyelenggarakan Sosialisasi Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja di Desa Pasar IV Namu Terasi, Kecamatan Sei Bingai, Kabupaten Langkat, Kamis (23/10/2025).
Kegiatan Sosialisasi Program Bangga Kencana ini dibuka oleh Camat Kecamatan Sei Bingai, Thomas Sitepu, S.E. Delia Pratiwi br. Sitepu, S.H sebagai narasumber dari Mitra Kerja Pusat Ratu Balkis, S.Sos. narasumber dari Kabupaten Langkat selaku Kabid Dalduk, Advokasi, dan Penggerakan pada Dinas PPKB dan PPA Kabupaten Langkat dan Ari Armawan S.Kom. narasumber dari Provinsi Sumatera Utara selaku Ketua Tim Pokja Advokasi dan KIE Kantor Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Utara.
Delia Pratiwi br. Sitepu, S.H. dalam pemaparannya menerangkan, “Hari ini Indonesia lagi konsen menurunkan angka _stunting,_ makanya ada program Bapak Presiden. Apa? memberi makan gizi gratis. Untuk? anak-anak, balita, ibu menyusui, ibu hamil. Nah, hari ini kami datang kemari, inilah tugasnya kami juga. Perempuan dan laki-laki menikah. Saya tanya, perempuan menikah umur idealnya berapa? 21 tahun, kalau untuk laki-laki? 25 tahun, jadi jangan cepat-cepat. Tapi ada resiko seandainya perempuan di bawah umur 21 tahun, resiko untuk kematian bayi atau kematian ibu, selain itu melindungi pernikahan, umur pernikahan biar lebih matang mereka berpikir. Jadi bapak ibu selain itu pun untuk menurunkan angka stunting ini bukan tugasnya pemerintah saja, tapi tugas kita bersama. Secepatnya yang ada di sini dapat manfaat dari makan gizi gratis. Saya perlu sampaikan sama bapak ibu makan bergizi ini bukan untuk mengenyangkan, tapi untuk memberi gizi” terang Delia.
Dalam pemaparannya Ari Armawan S.Kom. “Untuk BKKBN yang dulunya adalah program kami, hari ini di jamannya Pak Prabowo naik kelas. Naik kelas menjadi Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, singkatannya Kemendukbangga. Apa yang diurus adalah itu Program Bangga Kencana, Program Pembangunan Keluarga Kependudukan dan Keluarga Berencana. Pak Wihaji itu punya program yang namanya lima program prioritas ya. Ada lima, yang pertama adalah Genting, gerakan orang tua asuh cegah _stunting._ _Stunting_ adalah gagal tumbuh akibat kekurangan gizi kronis dalam jangka waktu yang lama. Mulai dari kapan? mulai dari dalam kandungan sampai dengan anak usia 2 tahun atau yang biasa disebut dengan 1.000 hari pertama kehidupannya. Kemudian yang Kedua ya, *Gati,* gerakan ayah teladan Indonesia, lalu yang ketiga ada *Sidaya,* lansia berdaya. Kemudian selanjutnya ini adalah *Tamasya,* taman asuh sayang anak agar ayah dan ibunya itu nyaman dalam bekerja kan anaknya ditinggal, maka BKKBN bekerja sama dengan tempat penitipan anak yang telah terstandar. Yang terakhir ada *Super App* karena mengingat perkembangan teknologi semakin tinggi untuk penyiapan data ada data _by name,_ _by address_ semuanya bapak ibu bisa lihat ini khusus untuk para pemangku kebijakan seperti gubernur, bupati, wali kota itu bisa melihat mana nih rumah yang tidak layak kita ada _map_-nya ” terang Ari.
Ratu Balkis, S.Sos. sendiri menjelaskan “Di sini saya membuat paparan ada dua materi saja, saya mau bahas *Sidaya*, lansia berdaya dan *Gati,* gerakan ayah teladan Indonesia. Apa itu *Sidaya?* Lanjut usia berdaya adalah program untuk mewujudkan lansia yang tangguh dan sehat. Merasa aman serta berpartisipasi aktif dalam berbagi kegiatan sesuai dengan minat yang potensi dimiliki. Sekolah lansia fasilitas dan kesempatan bagi lansia untuk ikut serta dalam program pendidikan dan pengembangan diri melalui sekolah lansia. Kita masuk materi yang kedua, bapak-bapak, *Gati*, gerakan ayah teladan Indonesia. Jadi ini peran ayah, menyediakan dan memberi fasilitas kebutuhan keluarga. Dua, _protector,_ pemberi perlindungan bagi setiap anggota keluarga. Tiga, _decision maker,_ mengambil keputusan dalam keluarga. Yang keempat, pendidik menjadikan anak makhluk sosial. Yang kelima, mendampingi ibu dan mengasuh anak. Tiga tujuan utama, program *Gati*, pertama program keterlibatan aktif, mendorong keterlibatan aktif ayah dan calon ayah dalam mengasuh anak dan mendampingi keluarga. Yang kedua, kesadaran, meningkatkan kesadaran publik tentang pentingnya peran ayah dalam pembangunan karakter anak. Ketiga, generasi berkualitas” ujarnya.
Kegiatan Sosialisasi diikuti ratusan masyarakat kecamatan sei bingai dan ditutup dengan foto bersama dengan seluruh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan tersebut. (Tim)













