Rembuk Stunting di Taput

DETEKSI – co, Taput, Bupati Tapanuli Utara Drs Nikson Nababan, MSi diwakili Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung didampingi Kadis Kesehatan Alexander Gultom, Kepala Bappeda Luhut Aritonang membuka Rembuk Stunting Intervensi Percepatan Penurunan Stunting Terintegrasi Kabupaten Tapanuli Utara Tahun 2021, di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan, Tarutung. (Selasa, 29/06/2021)

Acara aksi lanjutan ini dihadiri Ketua DPRD Taput Poltak Pakpahan, Tim Ahli Bangda Kementerian Dalam Negri Regional I, Dinas Kesehatan Prov. Sumatera Utara, beberapa Perangkat Daerah terkait, Camat dan Kepala Desa yang menjadi Lokasi Fokus (Lokus) serta berbagai lintas sektoral terkait.

Dalam sambutannya Bupati mengatakan agar semua sektor terkait bekerja secara terintegrasi agar upaya penurunan stunting termasuk saling mendukung antara APBN, APBD dan Dana Desa.

“Selain merupakan program Pemerintah Pusat, upaya penurunan stunting ini sebagai salah satu upaya untuk wujudkan pencapaian visi kita sebagai Lumbung SDM berkualitas. Diperlukan penanganan dari lintas perangkat daerah dan kepala desa, lintas sektoral sehingga upaya ini terintegrasi, perlu koordinasi dan sinergitas yang baik di seluruh lini. Semoga melalui kegiatan ini angka stunting di Tapanuli Utara semakin menurun,” ucap Asisten membacakan sambutan Bupati.

Usai sambutan, Rembuk Stunting ini dilanjutkan dengan pemaparan langkah dan upaya penanganan stunting di Taput yang disampaikan oleh Tim Ahli Bangda Kemendagri Reg. I Rizal Effendi, Kasie Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Dinkes Provsu Sri Agustina Sembiring dan Kadis Kesehatan Taput Alexander Gultom.

Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan Penandatanganan Komitmen Penurunan Stunting oleh Kepala Desa, Camat, Dinas Kesehatan Taput, Kepala Bappeda Taput dan Bupati Taput.

Dalam laporan Kepala Bappeda, sesuai dengan Surat Keputusan Bupati Tapanuli Utara bahwa pada tahun 2021 telah ditetapkan 15 desa di 8 Kecamatan yang menjadi Lokus Stunting dan pada tahun 2022 diperluas lagi hingga di 38 desa.

“Kami laporkan, bahwa selain diterbitkannya ketentuan-ketentuan dan kegiatan yang telah ditampung pada APBD Taput Tahun 2021sebagai dasar pelaksanaan, kita telah mengusulkan anggaran pada tahun depan di beberapa perangkat daerah sebagai bentuk intervensi percepatan penurunan stunting,” jelas Luhut Aritonang. (en)