TANAH KARO, DETEKSI.co – Kesehatan merupakan kebutuhan yang paling mendasar bagi kehidupan anak manusia apabila terserang penyakit dan tidak langsung diatasi maka berakibat bukan hanya menggangu aktivitas sehari-hari, namun namanya penyakit menjadi “momok” bagi keluarga , terlebih bagi masyarakat pedesaan.
Masyarakat suku Karo di Dataran Tinggi Karo Sumatera Utara hingga saat ini masih sangat percaya, bahwa salah satu pengobatan tradisional bernama “SEMBUR” dan “KUNING” (param/red) sangat mujarab mengobati berbagai penyakit terutama masuk angin, sakit kepala dan sakit perut.
Pengolahan ramuan obat-obatan tradisional inilah salah satunya yang dijadikan Pemerintahan Desa Tanjung Barus KecamatanBarusjahe Kabupaten Karo dalam rangka upaya pemberdayaan perempuan di desa yang berjumlah sekitar 500 KK ini.
“Kita melaksanakan kegiatan ini setiap tiga bulan sekali,” ujar Berlin Oke Bangun Kades Tanjung Barus didampingi istrinya Ny. Risnawati Br Surbakti selaku Ketua Penggerak PKK disela-sela acara yang digelar di Losd desa, kemarin sore pukul 15.00 Wib.
Diterangkan Bangun, kegiatan Pemberdayaan Perempuan Desa yang pesertanya terdiri dari para Lansia dan Pra Lansia ini merupakan salah satu upaya mempererat tali silaturahmi sesama warga desa disamping tentunya salah satu upaya mempertahankan Budaya Kearifan Lokal.
“Bahan Obat Tradisional “Sembur” ini kita peroleh dari Dana Desa,” ungkap Bangun seraya menjelaskan secara rinci bahan yang dibutuhkan berupa 1 Kaleng / 16 kg Beras, daun- daunan hutan, jahe, lada, jerangau, pala, dan akar-akaran dari tanaman obat dan jeruk purut. Keseluruhan bahan ramuan ini dicincang halus lalu digiling halus kemudian di gongseng dengan beras.
Berlin menjelaskan, hasil akhir dari bahan tersebut, bisa mernghasilkan 50.kg “SEMBUR”, kemudian dibagikan secara merata kesetiap warga desa yang berjumlah 500 kepala Keluarga. ”Sembur dengan bahan-bahan tersebut biasanya digunakan untuk mengobati antara lain masuk angin, sakit kepala dan sakit perut,” terangnya mengakhiri.
Sementara itu, Camat Barus Jahe Drs Kalsium Sitepu yang didampingi Ibu Penggerak PKK Kecamatan mengatakan, menjaga kesehatan keluarga merupakan tujuan utama dari kegiatan kali ini, namun dirinya meyakini dengan silaturahmi ini maka dapat dipastikan warga terutama para perempuan akan lebih sehat lagi. Bagaimana tidak, kalau dilihat dari raut wajah para perempuan desa yang sedang bekerja semuanya memperlihatkan keceriaan.
“Kegiatan seperti ini sudah sangat jarang kita temui. Hal ini merupakan salah satu warisan nenek moyang kita orang karo yang dikenal dengan jiwa gotong royong,” ungkapnya terharu. (John Ginting)