Pj. Bupati Bener Meriah Ikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah dengan Mendagri

DETEKSI.co-Bener Meriah, Penjabat Bupati Bener Meriah, Drs. Haili Yoga, M.Si bersama Pj Sekda Armansyah, SE, M.Si mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Mingguan terkait pengendalian inflasi daerah dengan Kementerian Dalam Negeri RI melalui aplikasi zoom meeting.

Pj Bupati Haili Yoga mengikuti rakor virtual itu, didampingi sejumlah pejabat di lingkungan pemkab setempat yang dipusatkan di Oproom Setdakab, Senin (27/3/2023). Rakor pengendalian inflasi daerah tersebut, dipimpin langsung oleh Mendagri, Muhammad Tito Karnavian.

Dalam rakor itu, Muhammad Tito Karnavian dalam Rakor menyampaikan penekanan kebijakan pemerintah terkait meniadakan kegiatan buka puasa bersama di kalangan ASN. Karena kata Tito, pemerintah masih menerapkan prinsip kehati-hatian penanganan Covid-19.

“Mengingat saat ini masih dalam transisi dari pandemi menuju endemi. Juga untuk menerapkan pola hidup sederhana bagi ASN,” kata Tito Karnavian.

Sementara itu, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini dalam paparannya menyebutkan, secara nasional kenaikan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Buton Utara, dengan nilai Indeks Perkembangan Harga (IPH) 18,52%.

“Sedangkan penurunan harga tertinggi terjadi di Kabupaten Aceh Tamiang dengan nilai IPH -6,66%. Kenaikan harga tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Bener Meriah dengan nilai IPH 4,36%, dengan komoditi andil terbesarnya cabai merah, udang basah dan tempe”, ujarnya.

Slenjutnya, Plt Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, Dr. Sarwo Edhy, SP, MM memamparkan ketersediaan dan stabilisasi pangan pada masa HBKN puasa-Idul Fitri 2023. Badan Pangan Nasional telah mengumumkan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebagai floor price.

“Termasuk juga, Harga Eceran Tertinggi (HET) beras sesuai zonasi untuk menjaga harga beras ditingkat konsumen HPP GKG di petani sebesar Rp5.000/kg. HPP GKG dipenggilingan sebesar Rp6.200/kg dan HPP beras di gudang BULOG Rp9.950/kg.

Perlu dilakukan gerakan pangan murah (GPM) secara intensif untuk menjaga keterjangkauan konsumen terhadap harga cabai khususnya diwilayah yang harganya relatif tinggi,” ujar Sarwo Edhy.(Heni derita wati),.