DETEKSI.co-Simalungun, Hal menarik yang di tunjukan oleh seorang tokoh sosial di Provinsi Sumatera Utara terekam para awak media, Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis SH MH membagikan Payung untuk berjualan kepada para pedagang di Pasar Tradisional Kota Perdagangan, Kab. Simalungun Sumatera Utara, Senin (25/9/2023).
Terpantau, masyarakat khususnya para pedagang Pasar Tradisional menyambut baik kedatangan H. Ikhwan Lubis SH.MH dan sangat akrab seakan mereka sudah saling mengenal satu sama lain, tampak keceriaan terpancar saat mereka berharap kepada Sang Pejuang Dhuafa ini untuk bisa membawa suara rakyat para Pedagang Pasar yang juga masih belum stabil dalam pendapatan ekonomi para pedagang.
Hal ini dikatakan salah seorang pedagang mengaku bernama Ikan M. Arif ( 41 ) saat menerima bantuan payung dari Sang Pejuang Dhuafa mewakili para pedagang yang berada di luar gedung pasar utama mengatakan kami sangat terharu dan merasa senang saat sosok sang pejuang rakyat kecil seperti kami ini datang, Inilah kebanggaan dari kami.
“Sekecil apa pun keluhan kami bisa di perhatikan harusnya oleh Pemerintah, Seperti yang dilakukan Sang Pejuang Dhuafa, Payung yang ia berikan kepada kami itu menunjukan sikap kepeduliannya terhadap masyarakat kecil seperti kami yang rela berdagang panas panasan demi menghidupi keluarga kami, kepedulian nya otu membuat kamio sangat bangga dan kami berdoa semoga Sang Pejuang Dhuafa H. Ikhwan Lubis nantinya bisa terpilih dan menjadi Pembawa Suara Rakyat,” harap para pedagang.
Dalam kegiatanya membagikan payung kepada para pedagang yang ada di luar Pasar Gedung, H. Ikhwan Lubis SH.MH menjelaskan yang jelas ini bisa berguna untuk mereka dan tidak lagi panas – panasan dan ke hujanan disaat berjualan.
“Payung seperti ini mengingatkan saya pada masa kecil, ketika itu saya berusia 4 tahun menjadi yatim dan harus berjuang bersama Ibu tercinta di sebuah Pasar Tradisional ( Pajak Sukaramai ) Kota Medan.”katanya dengan wajah sedikit sedih dann berlinang air matanya.
“Itu sangat memilukan dan saya masi ingat semua itu, Menginat apa yang pernah saya alami sampai remaja itu saya menganggap para pedagang ini adalah sahabat dan saudara saudara saya sendiri, Ekonomi kami saat itu tidak menentu karena memang betul betul butuh pertolongan,”jelasnya.
Dengan niat yang tulus, berniat memberi kesejahteraan rakyat kecil, oleh karenanya doa dan dukungan bapak ibu sekalian saya nantikan pada waktunya, tandasnya. (Boim)