Dorong Pembangunan Ekonomi Berwawasan Lingkungan, Aktivis Perempuan Sri Wati Damanik Maju Caleg dari PKB

DETEKSI.co-Sumut, Aktivis lingkungan Sri Wati Muladear Damanik terus memperjuangkan kepentingan kaum perempuan di Sumatera Utara. Untuk itu, ia terpanggil maju sebagai bakal calon anggota legislatif (caleg) DPRD Sumut untuk daerah pemilihan (Dapil) Sumut IX dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Pemilu Legislatif 2024.

Caleg dengan nomor urut lima (5) dari dapil Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga itu mempunyai pemikiran kritis mengenai isu lingkungan hidup, kesetaraan dan perilaku diskriminatif saat ini yang masih merendahkan perempuan.

“Banyak hal yang sudah dilakukan mengenai perbaikan lingkungan, pengelolaan sampah, hingga persoalan kesetaraan. Pembangunan ekonomi harus berwawasan lingkungan dan berkelanjutan,” ujar Sri Wati melalui siaran persnya, Jumat (1/12/2023).

Menurut Sri Wati, bahwa pembangunan di Sumatera Utara diharapkan tidak mengabaikan kondisi alam dan lingkungan menjadi buruk. Pembangunan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat harus berorientasi pada lingkungan demi keberlangsungan masa depan generasi mendatang.

“Setiap rencana dan tindakan pembangunan harus memperkirakan dampak kelestarian lingkungan hidup. Jadi, pembangunan harus mendukung pemanfaatan dan manajemen sumber daya alam secara berkesinambungan, jangan sampai merusak lingkungan,” tegasnya.

Di lain sisi, Wakil Sekretaris Jenderal Panitia Percepatan Provinsi Tapanuli (PPPT) itu juga menyoroti tentang perlakuan perempuan yang setara dengan laki-laki. Ia bergerak melakukan edukasi untuk menghapuskan kekerasan terhadap perempuan, terutama kekerasan dalam rumah tangga dan kekerasan seksual.

Di banyak pertemuan dengan warga daerah pemilihannya, Sri Wati juga melakukan pendampingan dan penguatan pendidikan bagi kaum perempuan melalui diskusi-diskusi dan pendidikan yang membuat perempuan berpikir kritis, agar tidak diperlakukan lebih rendah dan diskriminatif.

“Perempuan juga mampu bergerak memperjuangkan haknya, mempunyai akses bukan hanya terhadap pendidikan saja, tetapi juga akses sumberdaya ekonomi dan politik, terutama untuk kemajuan bagi perempuan-perempuan hebat di Sumatera Utara,” tegasnya.

Sebagaimana diketahui, kunjungan Sri Wati terus mendapat dukungan dari masyarakat di Kabupaten Toba, Tapanuli Utara, Samosir, Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, dan Kota Sibolga.

Ia pun terus menerus melakukan pemberdayaan perempuan dengan tanpa henti, tak kenal letih dan tanpa pamrih. Ia gigih berjuang untuk meningkatkan akses kaum perempuan terhadap layanan mendasar dan program pemerintah untuk mengembangkan kapasitas kolektif perempuan dalam mempengaruhi pengambilan keputusan di berbagai tingkatan pemerintahan, mulai dari tingkat desa, kabupaten/kota, provinsi hingga parlemen nasional. (EDO)