BP Batam Pindahkan 7 Keluarga Tambahan ke Hunian Baru, Komitmen Jaga Hak Warga Rempang

DETEKSI.co-Batam, Badan Pengusahaan (BP) Batam kembali memfasilitasi relokasi tujuh Kepala Keluarga (KK) terdampak proyek strategis nasional Rempang Eco-City ke hunian tetap di kawasan Tanjung Banon. Dengan tambahan ini, total warga yang telah menempati rumah baru mencapai 106 KK atau 368 jiwa.

Kepala Biro Umum BP Batam, Mohamad Taofan, menyatakan relokasi ini merupakan bagian dari upaya menyukseskan program prioritas nasional dengan tetap menjaga prinsip keadilan dan kesejahteraan bagi masyarakat.

“BP Batam tidak hanya membangun infrastruktur fisik, tetapi juga memastikan proses penataan kawasan Rempang berjalan terencana, inklusif, dan memperhatikan kepentingan warga,” kata Taofan, Kamis (26/6/2025).

Taofan menegaskan pendekatan humanis menjadi prinsip utama dalam proses relokasi. Pihaknya terus mengedepankan komunikasi terbuka dengan warga dan melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh masyarakat, dalam setiap tahapan pemindahan.

“Proses ini kami jalankan secara terukur dan partisipatif, dengan menjalin kolaborasi lintas sektor agar transisi berjalan mulus dan masyarakat merasa dilibatkan,” imbuhnya.

Ia juga menambahkan bahwa proyek Rempang Eco-City tidak semata-mata ditujukan untuk membangun kawasan industri dan pariwisata berkelas dunia, tetapi juga diharapkan mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang merata.

“BP Batam ingin memastikan bahwa iklim investasi tetap kondusif, pembangunan berjalan sesuai harapan bersama, dan masyarakat yang terdampak tetap dapat hidup nyaman dalam lingkungan baru,” ujar Taofan.

Lebih jauh, ia berharap agar Rempang dapat berkembang menjadi simbol kemajuan baru Kota Batam yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah, tetapi juga memperkuat identitas kawasan sebagai destinasi modern dan inklusif.

“Harapan kami, masyarakat yang telah menempati hunian baru dapat segera menyesuaikan diri dan kembali beraktivitas dengan tenang. Untuk itu, kami mengajak seluruh pihak mendukung pengembangan Rempang secara optimal,” tutup Taofan.

Pengembangan kawasan Rempang Eco-City sendiri merupakan bagian dari proyek strategis nasional yang digadang menjadi motor penggerak ekonomi Batam melalui investasi, pariwisata, dan penciptaan lapangan kerja. (Hendra S)