DETEKSI.co – Dairi, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Utara (Sumut) Alfriyansah Ujung asal daerah pemilihan Sumut XI, berharap isu jual-beli jabatan dalam mutasi pejabat dilingkungan Pemkab Dairi tidak benar.
Politisi PDI-Perjuangan itu menandaskan, isu jual-beli dengan istilah “top up” santer di tengah masyarakat, meski demikian, dia berharap mutasi pejabat yang telah berlangsung hari ini, Kamis (25/9/2025), bukan karena faktor itu.
Dari komposisi pengangkatan dan pelantikan yang telah berlangsung, justru memunculkan tanya, karena sejumlah Kepala UPT Puskesmas yang berkinerja baik, dicopot sementara yang bermasalah dipertahankan.
“Kepala Puskesmas yang kinerjanya baik, dicopot. Bahkan ada yang aksinya dalam mendedikasikan diri sampai viral, dicopot. Sementara yang bermasalah dipertahankan. Hal seperti ini bisa memperkuat indikasi itu. Namun sekali lagi, saya berharap isu itu tidak benar,” kata Alfriyansah kepada wartawan melalui pembicaraan WhatsApp.
Ditambahkan, dalam melakukan mutasi, Bupati Dairi diharapkan proporsional serta mempertimbangkan kemampuan pejabat yang akan dilantik dan juga aspek psikologis.
“Yang terjadi sekarang ini rasanya kurang tepat. Sejumlah nama dicopot dari jabatan kepala Puskesmas namun penempatannya tetap di unit kerja yang lama. Psikologinya bagaimana ini? Yang sebelumnya sebagai pimpinan disitu, sekarang jadi anggota. Kan pasti ada pengaruh psikologisnya ini. Apakah ini nantinya tidak berpengaruh terhadap kinerja yang bersangkutan?” kata Alfriyansah dengan nada tanya.
Ia pun meminta Bupati Dairi agar kedepannya memperhatikan Panca Prasetya KORPRI yang salah satu poinnya adalah mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat diatas kepentingan pribadi dan golongan.

Sementara itu, seperti berita terlansir, Bupati Dairi, Vickner Sinaga melantik 50 pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Dairi, di Gedung Balai Budaya Sidikalang, Kamis (25/9/2025).
Dalam pelantikan itu, sejumlah Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Puskemas dicopot dari jabatannya, beberapa diantaranya mendapat penugasan baru ditempat mereka memimpin sebelumnya, diantaranya Lusianna Hayatri dicopot dari jabatan Kepala Puskesmas Sitinjo dan mendapat penugasan baru menjadi dokter gigi di Puskesmas tersebut.
Juliyenny Karo Karo dicopot dari jabatan Kepala Puskesmas Tigalingga menjadi Perawat Penyelia di Puskesmas Tigalingga, Jakaria Sembiring dari posisi Kepala Puskesmas Gunung Sitember menjadi perawat penyelia pada unit Puskesmas Gunung Sitember,
Kemudian, Notaris Karo Karo dari Kepala Puskesmas Kuta Buluh menjadi Sanitarian ahli Muda di Puskesmas tersebut, dan Duma Ratnawati Pangaribuan dari Posisi Kepala Puskesmas Silalahi menjadi Bidan Ahli Muda di Puskesmas Silalahi.
Rismawaty Dolok Saribu dicopot dari Kepala Puskesmas Parongil kemudian dimutasi menjadi Perawat Penyelia di Puskesmas Batang Beruh, Veronika H Bakara dari Kepala Puskesmas Kentara dimutasi menjadi Dokter Ahli Madya di RSUD Sidikalang.
Selain Kepala UPT Puskesmas, pejabat lain yang dicopot dalam mutasi kali itu diantaranya Binuar Malau sebelumnya Camat Siempatnempu, dimutasi menjadi Pengawas Sekolah Ahli Muda pada Dinas Pendidikan, posisinya sebagai camat digantikan Rusmei Simbolon.
Kemudian Ramadhayani Brampu dicopot dari posisi Camat Berampu dan dimutasi menjadi Analis Keuangan Pusat dan Daerah pada bidang Perencanaan dan Evaluasi pada Pendapatan Daerah, posisinya diganti Candra Efendi Sagala yang sebelumnya Sekretaris Kecamatan Berampu.
Dalam mutasi itu, 7 kepala puskesmas turut dirotasi, sementara 7 lainnya dipromosi menggantikan kepala Puskesmas yang dicopot.
Berbeda dengan pelantikan sebelumnya, seremoni pengambilan sumpah dan janji jabatan kali itu, terlihat tanpa kehadiran Unsur Forkopimda. (NGL)











