DETEKSI.co–Dairi, Anggota DPRD Kabupaten Dairi Sumatera Utara, Bona Sitindaon mengungkap dugaan peredaran pupuk palsu dan mengingatkan masyarakat agar hari-hati saat berbelanja pupuk.
“Diduga pupuk palsu banyak beredar di Dairi” ujar legislator fraksi Partai Demokrat itu, Senin (20/6/2022). Dugaan itu mengacu hasil uji laboratorium Pusat Penelitian Kepala Sawit Medan per 9 Juni 2022.
Diuraikan, berdasarkan hasil uji laboratirum terhadap pupuk SP 36 produksi PT TS, diperoleh data bahwa kandungan P2O5 hanya 1,08 persen, sulfur 0,35 persen dengan kandungan air 4,36 persen.
Kemudian, untuk pupuk NPK Phoska, kandungan nitrogen sebesar 0,81 persen, P2O5 sebesar 1,50 persen dan K2O sebesar 0,85. Sementara pada kemasan tertera kandungan 15-15-15.
Bona Sitindaon menuturkan, pengujian dilakukan berawal dari kecurigaannya saat menggunakan pupuk dimaksud.
Sekitar Dua bulan lalu, dirinya berbelanja 27 zak pupuk di salah satu kios di Kilometer 11 Kecamatan Siempat Nempu Hulu, dengan harga Rp150 ribu per zak. Dari pengamatan setelah digunakan, nyaris tak ada pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Karenanya, dia menemui pemilik kios pupuk tempatnya membeli.
Kepada pengusaha kios pupuk, Bona Sitindaon menyampaikan kecurigaan dan dugaan kalau pupuk yang diperjualbelikan diduga palsu, namun pengusaha membantah.
Tidak berhenti disitu, lantaran kecewa dan penasaran, Bona Sitindaon kemudian mengirim sampel ke Pusat Penelitian Kepala Sawit Medan untuk dilakukan pengujian. Dan, hasil uji labporatorium yang diterimanya, kandungan pupuk tidak sesuai dengan yang tertera dalam kemasan.
Sekaitan hal itu, Bona Sitindaon juga mengungkap kekecewaan terhadap instansi tekhnis yang membidanginya di Pemkab Dairi.
“Ada komisi pengawas pupuk, apa yang diawasi?, ada kepala dinas yang mendapat fasilitas mobil dinas, apa tanggung jawabnya?, apa pula tugas penyuluh?”, sebut Bona Sitindaon Kesal.
“Bagaimana mau bicara Dairi Unggul kalau pupuk palsu saja dibiarkan banyak beredar?” ujarnya
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Iwan taruna Berutu kepada wartawan mengatakan, baru menerima informasi dimaksud . Pihaknya berjanji akan membawa sampel untuk uji laboratorium.
“Kami juga akan konfirmasi kepada pak Sitindaon, besok” kata Kadis Perindag, Iwan Taruna Berutu. (NGL)