DETEKSI.co – Nias Barat, Bupati Khenoki Waruwu Tiada hari tanpa melakukan yang terbaik untuk masyarakat banyak. Hal itu sangat tepat untuk menggambarkan sosok Bupati Nias Barat, yang tidak ada jarak dengan warganya dan tidak mengenal waktu untuk melakukan yang terbaik untuk kepentingan warganya.
Sepertinya pada hari ini Sabtu (25/11/2023), walaupun hari ini merupakan hari libur, namun Bupati Khenoki Waruwu tetap meluangkan waktunya, menjalankan aktivitas untuk bertemu dan menyapa warganya.
Dimana ketika ia melewati Desa Zuzundrao Kecamatan Mandrehe, Bupati Khenoki Waruwu melihat ada sebuah rumah yang kondisinya cukup memprihatinkan. Kemudian, ia berhenti dan turun dari mobil dinasnya lalu menghampiri rumah tersebut dan bertemu dengan pemilik rumah.
Diketahui bahwa rumah tidak layak huni tersebut adalah milik Metieli Gulo, Warga Desa Zuzundrao Kecamatan Mandrehe.
Bukan kali ini saja Bupati Khenoki Waruwu melihat rumah ini, namun Bupati mengira rumah ini tidak berpenghuni, sebab setiap kali ia lewat selalu tertutup karena pemilik rumah sedang ke kebun mencari kebutuhan sehari-hari.
Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu sangat prihatin melihat kondisi bangunan tersebut yang jauh dari kata layak untuk ditempati. Ia mengatakan kepada pemilik rumah, bahwa rumah tersebut akan dibangun tahun depan oleh pemerintah daerah Kabupaten Nias Barat melalui Dinas Perumahan, Kawasan Perumahan dan Lingkungan Hidup.
“Akan dibangun tahun depan (2024) melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Nias Barat,” ujar Bupati Khenoki Waruwu.
Sebagaimana diketahui bahwa sejak awal kepemimpinan Bupati Nias Barat Khenoki Waruwu, pembangunan infrastruktur dasar melalui penyediaan rumah layak huni merupakan salah satu program unggulannya. Sehingga sejak tahun 2021 hingga tahun 2023 sebanyak 775 unit rumah tidak layak huni telah direhab dan dibangun baru.
Bupati Khenoki Waruwu telah berkomitmen untuk terus melanjutkan program rehabilitasi atau pembangunan baru rumah tidak layak huni ini selama masa kepemimpinannya, secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah. (UT)