Dukung Penyaluran Dana Bergulir Zakat Produktif, Gubsu Pentingnya Keberkahan Harta

 

DETEKSI.co – Medan, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi mendukung program penyaluran dana bergulir zakat produktif kepada umat dalam pengembangan perekonomian. Karena itu masyarakat diminta memberikan zakat untuk keberkahan harta benda.

“Kita ingatkan agar masyarakat yang belum membayar zakat harta dari gaji mereka. Karena kalau ASN Pemprov Sumut kan sudah langsung dipotong dari gaji mereka,” ujar Gubernur Edy Rahmayadi, saat audiensi bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Sumut di Rumah Dinas Jalan Jenderal Sudirman Nomor 41 Medan, Kamis (6/5/2021).

Hadir di antaranya Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution, Wakil Ketua Baznas Sumut Haris Fadillah serta jajaran pengurus dan pejabat terkait.

Menurut Gubernur, kesadaran zakat oleh masyarakat akan mampu menjadi sumber solusi bagi persoalan kemiskinan di Sumut. Apalagi jika pengelolaan oleh lembaga seperti Baznas bisa optimal, misalnya pemberian bantuan usaha kepada pelaku UMKM, petani dan peternak, sehingga tidak hanya memberikan zakat yang sifatnya konsumtif.

“Kalau optimal, maka pengelolaan oleh Baznas bisa menjadikan orang miskin berkurang. Jadi memang lebih baik begitu, kita berikan rakyat ini pancing, bukan ikannya,” sebutnya.

Sementara Ketua Baznas Sumut Amansyah Nasution menyebutkan, pihaknya telah menyalurkan bantuan zakat dan infak senilai Rp6,5 Miliar yang tersebar di berbagai program.  Sebagaimana pada periode 2020, lembaga ini berhasil mengumpulkan dana sebanyak Rp10,5 Miliar.

Selain bantuan yang sifatnya konsumtif, lanjut Amansyah, Baznas juga melaksanakan zakat produktif. Sebab beberapa titik dianggap berhasil seperti membantu petani jagung di Dairi, petani bawang, brokoli dan kentang di Karo, sekaligus memberdayakan para da’i yang ada di lokasi untuk mengawasi.

“Kalau kita lihat, banyak yang sudah berhasil dalam mengelola bantuan. Bahkan seperti kelompok tani di Batubara, setelah berhasil, bukan hanya zakat, mereka juga sudah mampu berinfak. Selain mampu mengembalikan bantuan pinjaman tanpa bunga,” sebutnya.

Dengan begitu, selain zakat dan infak biasa (konsumtif), kata Amansyah, bantuan produktif akan terus dilanjutkan sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat kalangan menengah ke bawah. Apalagi langkah Baznas ke kabupaten/kota juga mendapat dukungan dari kepala daerah setempat.

“Yang produktif ini yang akan banyak kita galakkan. Bahkan yang sempat ada masalah pun tetap bisa membayar kewajiban pinjaman. Jadi memang banyak yang berhasil mengelola,” kata Amansyah yang juta berharap dukungan penuh Gubernur untuk mendorong berbagai pihak memenuhi kewajiban zakat dan bantuan infak. (Irwan Ginting)