DETEKSI.co – Tapsel, Sungguh malang nasib Emseria Matondang. Wanita yang tinggal di Desa Desa Lae Monong, Kecamatan Mandumas, Kabupaten Tapanuli Tengah, Provinsi Sumatera Utara ini, dua kali menderita penyakit katarak.
Emseria yang menjadi tulang punggung keluarga setelah ditinggal mendiang suaminya, mengalami gangguan penglihatan pada mata sebelah kiri pada tahun 2016. Hanya mengandalkan sebelah mata, membuat ibu tujuh anak ini kesulitan untuk mencari nafkah.
Beruntung pada tahun 2018, Emseria ikut menjadi peserta operasi katarak gratis yang diselenggarakan PT Agincourt Resources, di RS TNI Padang Sidempuan. Kerelaannya menempuh perjalanan sekitar 200-an kilometer dengan menggunakan bus, tidak sia-sia. Setelah naik meja operasi, mata sebelah kiri Emseria kembali berfungsi dengan baik.
“Waktu itu saya sempat bingung. Jangankan untuk memenuhi biaya operasi, bisa memberi anak-anak makan, sudah syukur,” tutur Emseria, usai menjalani operasi katarak di Puskesmas Batangtoru, Sabtu (20/7/2024).
Selang beberapa tahun kemudian, cobaan yang sama kembali menghinggapi Emseria. Awal 2023, ibu dari si bungsu Fransiskus Pinayungan ini kembali disatroni penyakit katarak. Kali ini, mata sebelah kanannya tidak dapat melihat dengan jelas. Jika ia menutupi mata kiri, yang terlihat cuma kilatan cahaya. Disisi lain, akibat dimakan usia, kemampuan melihat mata sebelah kiri wanita kelahiran 60 tahun silam ini mulai menurun.
Dalam kondisi pasrah tidak berdaya, doa Emseria didengarkan Tuhan. Melalui anaknya, Romartua Pinayungan, yang bekerja di Kota Padangsidempuan, Emseria mengetahui jika PT Agincourt Resources kembali menyelenggarakan operasi katarak gratis bagi keluarga pra sejahtera.
Jika pada tahun 2018 Emseria menempuh perjalanan dengan ditemani anaknya, kali ini ia menempuh perjalanan ratusan kilometer tanpa ditemani siapa-siapa. Hingga akhirnya, Emseria tiba dikediaman anaknya di Kota Padangsidempuan, Rabu 17 Juli 2024.
“Saya tiba di Sidempuan Rabu kemarin. Bermalam dulu dikediaman anak,” ungkapnya.
Dari Kota Padangsidempuan, Emseria yang ditemani Romartua Pinayungan, tiba di lokasi operasi di Puskesmas Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sabtu 20 Juli 2024, sekira pukul 11.00 WIB. Ia langsung mengikuti tahapan persiapan sebelum operasi, hingga akhirnya naik meja operasi pukul 16.15 WIB.
Lagi dan lagi, PT Agincourt Resources hadir menjadi oase ditengah-tengah keluarga pra sejahtera yang tidak berdaya menghadapi katarak. Tak terkecuali bagi Emseria Matondang, seorang janda yang menempuh jarak ratusan kilometer demi harapan hidup dan masa depan anak-anaknya.
Operasi katarak gratis PT Agincourt Resources, memberi dampak kebajikan yang sangat luas, yakni meningkatnya kesejahteraan dan kesehatan masyarakat, sekaligus memastikan keberlanjutan kehidupan sosial kemasyarakatan.
Tak ada yang muncul setelah kegelapan selain cahaya, tak ada yang muncul setelah kesedihan selain kebahagiaan. (Zatam)