InDeKs : Surat AHY Kepada Presiden Jokowi Kekanak-kanakan

Jakarta, Inti Demokrasi Kebangsaan (InDeKs) menilai sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang melayangkan surat langsung kepada Presiden Jokowi dan meminta klarifikasi atas pertemuan Jenderal TNI (Purn) Muldoko dan beberapa kader Partai Demokrat merupakan sikap kekanak-kanakan.
Bahkan sikap demikian dinilai tidak akan membuat permasalahan di internal partai berlambangkan mercy itu dapat selesai.
“Mengaitkan pribadi Pak Muldoko dengan Presiden Jokowi itu ngawur, kekanak-kanakan, dan cengeng. Ini seperti anak kecil yang takut berantam, lalu mengadu kepada orang tua temannya, karena curiga orang tua temannya yang menyuruh berantam. AHY harus lebih arif, karena publik akan menilai dewasa tidaknya ketum partai dalam berpolitik,” kata Sekretaris Jenderal InDeKs, Ivan Roy Hutapea dalam siaran persnya, Jakarta (9/2/2021).
Seperti ramai diberitakan sebelumnya tentang pertemuan Muldoko dan sejumlah orang yang ditengarai merupakan bagian dari (kader) Partai Demokrat, menuai respon cepat dari AHY dengan mengirimkan surat langsung kepada Presiden Jokowi untuk meminta klarifikasi.
Pertemuan itu sendiri sudah diklarifikasi oleh Muldoko yang menjelaskan bahwa pertemuan tersebut hanya silaturahmi biasa dan sama sekali tidak ada berkaitan dengan istana.
Sebagai Kepala Staf Kepresidenan (KSP) dan juga mantan Panglima TNI, Muldoko sering terlihat menghadiri undangan dari berbagai kegiatan baik yang bersifat formal maupun nonformal.
InDeKs meyakini bahwa pertemuan Muldoko dan semua pihak di luar tugas resmi kenegaraan itu tidak terkait dengan Presiden Jokowi. InDeKs juga meminta kepada semua pihak agar tidak memperuncing peristiwa pertemuan itu dengan mengaitkan istana.
Jika hendak meningkatkan elektabilitas partai dan popularitas pribadi, silahkan menggunakan cara-cara yang lebih elegan dan bermartabat.
 “Pak Muldoko itu pejabat publik yang mengharuskan banyak bertemu dengan berbagai kelompok masyarakat. Kalau ada orang (kader) partai curhat kondisi partainya kepada pihak luar, salahkan orang yang curhat itu dong, jangan yang dicurhati. Lalu introspeksi diri,” pungkas Ivan Roy mengakhiri. (Rel/EDO)