DETEKSI.co – Nias Barat, Terkait berita Penganiayaan seorang warga yang mengaku sebagai wartawan dari salah satu media online oleh oknum kepala desa fadoro kecamatan sirombu kabupaten nias barat di medsos beberapa hari terakhir ini, maka pada hari Senin (27/07/2020), sejumlah wartawan dari beberapa media mendatangi lokasi kejadian perkara di desa fadoro, guna memastikan dan untuk mendapatkan informasi yang akurat.
Menurut salah satu warga desa tetangga yaitu Ama Nesta Daeli dari desa Orahili kecamatan sirombu kabupaten nias barat, yang kebetulan lewat dan singgah di tempat kejadian itu menuturkan kepada awak media mengatakan, “saya dengar dan saya lihat ada salah seorang suruhan kepala desa fadoro yang menegur dan menyampaikan kepada H Hia supaya jangan di lanjutkan dulu bangunan itu.
Karena ada masalah dengan pertapakan itu, Tapi H Hia bersama pekerja lain tidak menghiraukannya bahkan sampai dua kali di datangi oleh suruhan kepala desa fadoro melarang dulu, namun tetap juga tidak di indahkan oleh mereka. H Hia menjawab bilang kepada kepala desa supaya dia datang di sini, Tutur Ama Nesta Daeli menirukan.
Masih Ama Nesta Daeli, Kemudian tak berapa lama kepala desa fadoro FH bersama orang yang dia suruh tadi datang dan tidak lama kemudian terjadi keributan dan saya lihat H.Hia meninju muka kepala desa, lalu sempat saya lihat kepala desa Fadoro alias Ama Markus Hia terjatuh di tanah dan saya pun tidak tau lagi setelah itu karena jarak saya dari tempat kejadian sekitar 10 meter, Katanya.
Saat di konfirmasi kepada pemilik rumah lokasi mereka berkelahi yaitu Ama Fabö menjelaskan,” awalnya masalah ini sekitar Pukul 09.00 WIB, datang si H.Hia bersama keluarganya dengan membawa skop dan alat-alat tukang lainnya, dan semen. Yang bekerja lagi disitu pakcinya ama muti dan ama selvi abangnya, kemudian si H.Hia duduk di teras rumah saya sambil dia berkata ” ayo kita minum tuak”, tuak telah H hia bawa. Tapi saya menolak ajakannya itu karena saya mau pergi kerja, Jelasnya.
Sementara abang dan pakcinya sedang bekerja, tiba-tiba datang si Ama Restu Hia lalu berkata kepada mereka “stop dulu kerja itu kita bicarakan baik baik” tapi H hia menjawab dan berkata “kamu tidak wajar memberhentikan kami”, Tuturnya meniruka perkataan H Hia.
Kemudian pulang Ama Restu Hia, dan tak lama kemudian Ama Restu Hia datang lagi menegur untuk kedua kalinya, namun H.Hia mengatakan panggillah datang kadesnya (F Hia) kesini, lalu kades datang bersama dengan Ama Restu Hia. Lalu saya mau berangkat tapi kades Fadoro F Hia minta sirih sama saya, lalu istri saya kasihkan kades sirih dan saya posisi di atas motor saya dihalaman. Jemudian, Kades Fadoro F Hia berkata ke H.Hia “stop dulu bangunan itu”. Namun setelah itu H.Hia langsung tinju meja, lalu saya turun dari motor saya.
Dan saya lihat Kades Fadoro F Hia telah jatuh karena tinju oleh H.Hia, terus saya lerai mereka dan saya tahan si kades lalu si H.Hia meninju lagi Kades sehingga sampai saya yang kena. Lalu saya bawa keluar kades dari teras rumah ke jalan raya, namun di tarik lagi oleh saudaranya si H.Hia atas nama Hasamoni dan salah satu perempuan, tapi saya berhasil bawa kades sampai ke jalan. Saya lihat kades F Hia alias Ama Markus Hia belum ada melakukan pemukulan kepada H Hia, Tutur Ama Fabe.
Di Halaman rumah Ama Fabe Hia, H.Hia yang juga sebagai Wartawan dari salah satu media yang pas kebetulan beliau datang di tempat kejadian menuturkan
kepada awak media saat konfirmasi menjelaskan,” awalnya kita ingin mendirikan sebuah bangunan dengan usaha kecil-kecilan atau berupa tempat prabot, dan kita mulai membangun pondasi pada hari sabtu pagi berkisar jam 09,00 wib, tiba. Kemudian datang adiknya Kades Ama Restu melarang kami melanjutkan bangunan, lalu saya suruh panggil Kades saja biar kami bicarakan.
Lalu Kades datang bersama adiknya, pada saat beliau turun dari motor Kades berkata apa itu (Hadia dao), H Hia menirukan kata Kades Fadoro. Lalu saya jawab ” Mari dulu pak kades kita duduk, namun pak kades marah dan saya (HH) meninju meja dan setelah itu saya langsung di tinju oleh pak kades kemudian saya terseret keluar dan jatuh, Jelasnya.
Masih H Hia menyampaikan bahwayang ada saat kejadian itu dan langsung menyaksikan ialah kadus 1, Ama Fabe, Kades Fadoro dan Adiknya Ama Restu. Masalah ini telah saya laporkan di polsek sirombu, dan saya berharap dapat mebegakkan kebenaran dalam masalah ini, Harapnya mengakhiri.
Kepala Desa Fadoro F Hia pada saat dikonfimasi oleh wartawan di rumahnya menyampaikan “Saya kesana karena saya di panggil H Hia, padahal sudah dua kali saya suruh orang untuk melarang H Hia dengan keluarganya melanjutkan bangunan itu karena Fareso Hia alias Ama Bute sebagai pemilik tanah pertapakan bangunan tersebu telah telah melapor sama saya itulah sebabnya saya minta untuk jangan dilanjutkan dulu bangunan itu. Lalu setelah saya sampai di lokasi saya menyapa mereka kemudian saya disilahkan duduk dan menawarkan kepada saya minum, diatas meja saya lihat ada minuma keras yaitu Tuak masak atau Tuo Nifaro tapi saya menolak Tuturnya.
Lalu saya coba berikan saran sambil memohon agar tidak melanjutkan pembangunan itu dulu sebanyak 3x, lalu H Hia tinju meja sambil berdiri dan meninju muka saya dengan tangan kanan nya lalu saya mengelak namun tangan kirinya berhasil mengenai mulut saya, tepatnya bibir saya bagian atas sambil Kades Fadoro F Hia menunjukan, Masalah ini telah saya laporkan ke Polsek Sirombu denga harapan saya semoga di proses sesuai hukum dan aturan, Harap Kades.
Kapolsek Sirombu Ipda O Daeli pada saat di konfirmasi menyampaikan bahwa kedua duanya telah melapor dan pihak polsek sirombu sedang bekerja melakukan penyelidikan dan pemanggilan para saksi, jadi masalah ini masih proses penyelidikan, Jelas Polsek. (Utema Gulo)