Candi Brobudur pada 1991, yang dibangun sekitar abad ke-8 semasa pemerintahan Dinasti Syailendra itu telah mendapat sertifikat UNESCO sebagai Warisan Dunia. Candi Brobudur idealnya memang segera ditingkatkan menjadi pengelolaannya menjadi pusat ziarah spiritual bagi warga bangsa-bangsa dunia. (Baca : Jacob Ereste, Brobudur, 3 Juni 2023). Setidaknya, menurut perkiraan Wali Spiritual Indonesia, Sri Eko Sriyanto Galgendu, ketika itu Candi Brobudur sangat meyakinkan sebagai Mahkota Prabu Semaratungga yang menandai masa kejayaan suku bangsa Nusantara antara abad abad 7 dan abad ke-8 dengan nilai-nilai spiritual yang sangat luar biasa dahsyat. Bahkan, sangat mungkin sebagai simbol dari Mahkota Yang Mulia Sidharta Gautama, tandasnya.
Keberadaan Candi Brobudur tidak jauh berbeda usianya dengan Candi Muara Takus maupun Candi Muara Jambi yang berada di Sumatra, semasa Kerajaan Sriwijaya antara abad 7 hingga abad ke-14 yang lebih terkenal sebagai kerajaan maritim terbesar di dunia karena wilayah jajahannya yang maha luas.
Candi Brobudur merupakan obyek wisata (budaya), tempat ziarah agama budha dan tempat ziarah spiritual Budha. Tiga katagori ini, kata Sri Eko Sriyanto Galgendu merupakan potensi yang mampu menyedot wisata dari berbagai negara di dunia. “Jika satu persen saja umat Budha dunia yang mengunjungi Candi Brobudur setiap tahun, maka dari 5,3 juta peziarah Budha itu bisa menjadikan devisa negara dalam triliunan rupiah. Pundi-pundi untuk negara belum pernah dimaksimalkan tata kelolanya, sehingga dapat mencontoh apa yang telah dibuktikan oleh Tanah Mekkah bagi Umat Islam yang berbondong-bondong tiada henti mengunjungi Ka’bah sebagai bagian dari kesempurnaan ibadah dari rukun Islam yang kelima.
Artinya, dengan peningkatkan status Candi Brobudur dari obyek wisata budaya, menjadi tempat ziarah umat agama Budha dan kawasan spiritual Budha, maka kondisi ekonomi warga masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya, dapat segera dipastikan bisa ikut mendulang dampak positif terusan yang cukup besar nilainya, tandas Sri Eko Sriyanto Galgendu, ketika disambangi di Sekretariat GMRI, Jl. Ir. H. Juanda No. 4 A Jakarta Pusat, 26 Juni. 2023.
Karena itu pun, dia menyambut baik tekat Menteri BUMN Erick Thohir yang sudah memastikan Candi Brobudur di Magelang, Jawa Tengah akan terus dijaga dari aspek wisata maupun nilai spiritualnya. Bahkan, melalui PT. Aviasi Pariwisata (Persero) atau In Journey, Brobudur akan menjadi destinasi pariwisata spiritual kelas dunia. (Republika, 6 Juni 2023) sat festival lampion dalam acara penutupan perayaan hari Waisak 2567 BE dengan melepas 2567 lampion ke langit sebagai simbol memohon keberkahan untuk bumi Nusantara
Masalahnya sekarang, setelah pemerintah mengukuhkan Candi Brobudur sebagai destinasi Pariwisata Spiritual kelas dunia, langkah-langkah nyata untuk mengukuhkan Candi Brobudur dengan predikat prestisius seperti itu, harus segera nyata dan diwujudkan dalam program yang berkelas dunia. Karena itu, GMRI (Gerakan Moral Rekonsiliasi Indonesia) selalu motor penggerak kebangkitan dan kesadaran spiritual di dunia akan segera memberi sumbangan nyata menghadirkan tokoh-tokoh kaliber agama dalam jalinan persaudaraan antar agama se dunia di Indonesia. Adapun pilihan tempatnya adalah Jakarta, Candi Brobudur, Kraton Yogyakarta dan Bali.
Program nyata yang tengah dirintis GMRI ini, diharap bisa segera terlaksana dalam waktu dekat, sehingga pengukuhan Candi Brobudur sebagai destinasi wisata spiritual dunia dapat berwujud nyata. Bukan sekedar wacana belaka.