Jika Ada Drainase Tumpat, DPRD Medan Minta Kepling Laporkan ke Kelurahan

DETEKSI.co – Medan, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Medan, Dame Duma Sari Hutagalung minta agar para kepala lingkungan memantau dan melaporkan jika menemukan ada drainase tumpat di lingkungan masing-masing dan diteruskan kepada kelurahan.

Hal ini kata Dame Duma Sari Hutagalung yang bertujuan agar Lurah dapat mengetahui kondisi infrastruktur seperti drainase di wilayahnya untuk dilaporkan ke kecamatan ataupun ke pihak Pekerjaan Umum di kota Medan.

“Hal ini sering saya temukan ketika melakukan sosialisasi Perda, warga meminta agar dilakukan normalisasi drainase di lingkungan mereka. Permasalahannya adalah drainase sumbat sehingga banyak genangan air yang menyebabkan banyak nyamuk dan ketika hujan turun sebentar cepat banjir,” kata politisi dari Partai Gerindra kota Medan ini, Minggu (17/7) melalui pesan WA pribadinya.

Anggota Kmisi 4 DPRD Kota Medan ini pun berharap ada solusi dari pihak Pemko Medan melalui dinas PU kota Medan agar permasalahan drainase di tengah-tengah masyarakat dapat diselesaikan.

“Setahu saya kan ada Anggaran Dana Desa (ADD), alangkah baiknya anggaran dana desa yang ada di masing-masing kelurahan digunakan untuk memperbaiki atau menormalisasi drainase yang ada di kelurahan masing-masing. Sehingga satu persatu drainase dapat normal dan lancar,” sebutnya.

Duma pun mengingatkan, dampak dari genangan air yang ada pada drainase yang diketahui alirannya tidak normal (tersumbat) dapat mengakibatkan berbagai penyakit salah satunya ancaman demam berdarah.

“Ada laporan warga di Jalan Penampungan 2, Kelurahan Helvetia Timur dimana diketahui di sepanjang drainase terus terjadi genangan air. Hal ini sudah dikeluhkan masyarakat disana selama lebih kurang dua tahun. Kita berharap pemko Medan melalui pihak kelurahan dan dinas PU Kota Medan dapat mencari solusi mengatasi permasalah tersebut,” ujarnya.

Sementara itu, Lurah Helvetia Timur, Teguh Sujatmiko ketika dikonfirmasi wartawan mengatakan kalau drainase yang terdapat di sepanjang jalan Penampungan 2 harus dilakukan pengorekan besar sebab, kondisi drainase lebih rendah dari drainase lainnya. Sehingga air pun tidak mampu mengalir sampai ke ujung jalan Persatuan atau menuju simpang jalan Penampungan 1.

“Posisi drainase berada lebih rendah bang. Sehingga berdampak air tidak dapat mengalir ke tempat lebih tinggi dan terjadi genangan. Memang sudah pernah kami pantau ke lokasi, namun ini sudah pernah juga saya laporkan untuk dilakukan normalisasi sehingga air dapat mengalir lancar,” tutur Teguh. (Van)