DETEKSI.co – Medan, Ketua Permabudhi Sumut, Drs. Wong Chun Sen Tarigan bersama Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim menghadiri acara seminar dan workshop ECO Enzyme bertema “Selamatkan Bumi” yang menghadirkan Nara sumber Internasional asal negara Malaysia, dr. Joean Oon di aula Sky Room lt.2 Vihara Maitreyawira, komplek perumahan Cemara Asri, Kabupaten Deliserdang, Provinsi Sumatera Utara, Sabtu (23/9/2023).
Hadir juga anggota DPRD Provinsi Sumut, Sugianto Makmur dapil Kota Binjai, Ketua Walubi Sumut, Brilian Moktar dan para peserta Workshop Eco Enzyme yang diketahui akan berlangsung selama dua hari.
Usai memanjatkan doa pada pembukaan acara tersebut, selanjutnya para peserta dan tamu undangan yang hadir mendengarkan kata sambutan dari ketua panitia, Surijandi (Asen) mengatakan sangat berterimakasih atas kehadiran tamu dan undangan terkhusus juga kepada pembicara sekaligus naras sumber ECO Enzyme, dr.Joean Oon dan tim. Disebutkan ketua ECO Enzyme Medan, Sumut dan Aceh ini lagi, sumbangsih dan partisipasi yang luar biasa bagi para pendukung kegiatan tersebut sehingga dapat terselenggara dengan baik dan lancar.
Dengan pelaksanaan workshop tersebut, ia mengharapkan ditemukan solusi dalam pengelolaan sampah organik. Mengurangi penggunaan bahan kimia, menjaga kebersihan dan merawat lingkungan disekitar masing masing.
“Melalui seminar Eco Enzyme ini, kita akan sama sama mendapatkan pengetahuan yang berharga melalui pembicara pembicara yang sudah tidak diragukan dalam bidang ini. Terimakasih atas kerjasama dan dukungan dari Enzim Batuk Indonesia, dari tim Eco Enzyme Nusantara Aceh – Sumut yang mendedikasikan waktu dan energi dari awal sampai akhir kegiatan termasuk juga para sponsor yang telah memberikan bantuan pada acara hari ini,” ucapnya.
Disebutkan lagi, semua kerjasama dan dukungan yang diberikan, adalah bukti kebersamaan semangat yang sama dalam menjaga keberlanjutan dan keberagaman alam ini. “Saya percaya didalam ruangan ini terdapat potensi besar yang akan menghasilkan ide ide inovatif dan solusi kreatif yang akan membantu kita melangkah menuju dunia yang lebih hijau dan berkelanjutan,” ucapnya.
Dia pun mengharapkan semoga workshop yang dilaksanakan dapat sebagai langkah awal dalam kehidupan sehari hari, dan menjadi contoh contoh yang baik bagi lingkungan masyarakat kota Medan dan Sumatera Utara- Aceh.
Pada kata sambutan nya, Ketua DPRD Kota Medan, Hasyim, SE mengatakan sangat berterimakasih kepada pihak panitia yang telah mengundang dan memberikan kesempatan baginya dalam acara yang dihadiri oleh para relawan Eco Enzyme yang membawa pembicara yakni dr.Joean Oon dari Malaysia bersama tim datang ke kota Medan memberikan pemahaman dan pembelajaran tentang Eco Enzim bagi para warga kota Medan.
Disebut politisi dari partai PDI Perjuangan kota Medan ini lagi, Eco Enzim memiliki banyak manfaat terutama terhadap pertanian. Selama ini kota kota besar banyak mendapatkan permasalahan lingkungan terutama tentang sampah bahkan diketahui kota Medan mencapai 2000 ton sampah per hari sampah masuk ke TPA di kelurahan Terjun Marelan. Dan jika sampah ini tidak dapat ditangani secara cepat dan tepat maka berpotensi menciptakan wabah penyakit.
Disebutnya lagi, Medan bahkan telah meluncurkan kepul (kepedulian lingkungan). “Kami sebagai DPRD Medan selaku pengawasan sangat mengapresiasi pemko Medan terus melakukan inovasi dalam upaya mengatasi sampah. Setelah seminar dan work shop selesai seluruh peserta mampu meminimalisir sampah dan menjadi relawan untuk memperkecil dan menstop Pemanasan global,”ujarnya.
Ia menyebutkan lagi, Eco Enzyme adalah hasil fermentasi limbah atau sampah organik dapur menjadi bahan yang mempunyai banyak manfaat untuk alam dan manusia.
Selain sangat bermanfaat bagi pertanian, Eco Enzyme dapat juga sebagai filter udara, herbisida, pestisida alami, filter air, pupuk alami untuk tanaman dan bahkan menurunkan efek rumah kaca, karena sangat natural, alami dan tidak ada bahan kimia sehingga ramah lingkungan dan baik bagi kesehatan.
“Beruntungnya kita, saat ini Pemko Medan dalam hal ini Wali Kota Medan, Bobby Nasution telah mengambil langkah strategis penanganan sampah. Pelimpahan sebagian kewenangan pengelolaan persampahan dari dinas kebersihan dan pertamanan kota Medan kepada kecamatan dan mencanangkan program bersih lewat surat keputusan Wali Kota Medan No.658.5/31.K/VIII/2001 tentang lokasi percontohan kawasan bebas sampah di kota Medan tahun 2021,”ujarnya.
Wong Chun Sen Tarigan pada kesempatan yang sama.mengatakan selaku ketua Permabudhi Sumut sangat mengapresiasi terlaksananya workshop Eco Enzyme yang langsung dihadiri oleh dr. joean Oon. “Ini dapat menjadi pelajaran dan pendidikan kepada seluruh masyarakat Sumut agar setiap orang dapat melakukan eco Enzyme dan baik terhadap tanaman. Kami dari Permabudhi sebelumnya juga sudah pernah melakukan seminar ini. Pengurus Permabudhi Sumut sangat berharap masyarkat dan peserta dapat antusias apalagi narasumbernya langsung didatangkan dari Malaysia. Semoga apa.nanti yang didapat para relawan dan juga masyarakat pada seminar ini dapat diterapkan di kota Medan dan Sumatera Utara,”sebut sekretaris komisi 2 DPRD Kota Medan ini.
dr.Joean Oon selaku narasumber asal Malaysia dihadapan ratusan peserta dari berbagai daerah melalui penerjemah mengatakan sangat suka melihat tempat tempat di Indonesia dan apalagi ketika dia berkunjung ke pulau bali, dimana, ada salah satu kabupaten bernama Bangli
Saat dr Joean tiba di kota Bangli dan mendengarkan informasi dari bupati Bangli dan dia sangat terkejut, karena beliau membuat Eco Enzyme dirumahnya sampai 4 ton. Selanjutnya, Bupati mengajak tim di Bangli 120 ton memulihkan sungai yang tercemar. Selain dr.Joean dibawa juga relawan Eco Enzyme asal Bali bernama Yuli untuk menceritakan apa saja yang telah dilakukan bupati Bangli memanfaatkan ECO Enzyme.
Yuli asal Bali yang juga relawan Eco Enzyme mengatakan mereka banyak mendapat dukungan dari pemangku agama di Bangli termasuk dukungan anggota DPR RI asal Bangli Nyoman dan dukungan bupati Bangli.
Saat ini Bangli ada memiliki danau Batur yang sangat tercemar dan oleh WHO, bupati mendapat tekanan untuk menjernihkan sungai tersebut .
“Saat itu beliau ditawari 1 juta dolar untuk membersihkan sungai, namun karena tidak ada anggaran lantas Nyoman Parta memberikan dukungan dan mengkoordinir dan bupati langsung respon dengan memberitahu seluruh jajaran untuk buat Eco Enzim sampai ke perangkat desa. Dana yang dilakukan adalah gotong royong dan tidak memakai anggaran dan berhasil,” katanya.
Yuli menerangkan lagi, bupati Bangli dari Desember 2022 sampai September 2023 telah membuat Eco Enzyme sebanyak 450 ton. (Van)