Literasi Digital Kabupaten Samosir, Jangan asal Klik

DETEKSI.co – Samosir, Mewujudkan masyarakat Indonesia yang paham akan Literasi Digital, Kementerian
Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan kegiatan Literasi Digital untuk mengedukasi dan  mewujudkan masyarakat agar paham Literasi Digital lebih dalam dan menyikapi secara  bijaksana dalam menggunakan digital platform di 77 Kota / Kabupaten area Sumatera II.

Literasi Digital ini mulai dari Aceh sampai Lampung dengan jumlah peserta sebanyak 600 orang di setiap kegiatan yang ditujukan kepada PNS, TNI / Polri, Orang Tua, Pelajar, Penggiat Usaha, Pendakwah dan sebagainya.

Empat kerangka digital yang diberikan dalam kegiatan tersebut, antara lain Digital Skill, Digital  Safety, Digital Ethic dan Digital Culture dimana masing – masing kerangka mempunyai beragam tema.

Sebagai Keynote Speaker, Bupati Kabupaten Samosir Vandiko T Gultom, ST memberikan  sambutan tujuan Literasi Digital agar masyarakat cakap dalam menggunakan teknologi digital, bermanfaat dalam membangun daerahnya masing – masing oleh putra putri daerah melalui digital platform. Presiden RI, Jokowi pun juga memberikan sambutan dalam mendukung Literasi

DIGITAL SKILL – Bp. MUHAMMAD YUNUS, S.Kom., M.Kom (Dosen Politeknik Negeri Jember& RTIK
Jember) dengan tema : “POSITIF, KREATIF DAN AMAN DI INTERNET”, memberikan tips agar positif, aman dan kreatif dalam berinternet, yaitu hargai privasi & hak cipta, validasi link mencurigakan, hindari install aplikasi sembarangan, selalu update software, waspadai peniru identitas, pastikan jaringan internet aman, gunakan password yang kuat, gunakan verifikasi dua langkah, tidak mengakses konten ilegal dan hindari menyimpan password otomatis di browser atau aplikasi.

Tips aman berinternet menurut Muhammad, jangan asal klik, beri kata sandi yang aman, menjaga data dengan folder yang terkunci. Untuk tips aman bagi anak berinternet saat pandemi, antara lain komunikasi, manfaatkan fitur perlindungan, temani anak saat berinternet, beri ruang untuk anak berekspresi.

DIGITAL CULTURE – Bp. RAHMAT HUMALA P. HASIBUAN (Relawan TIK & Dewan Pengurus ID  Institute )
Thema : “KECANDUAN INTERNET”, dijelaskan bahwa teknologi digital itu dapat beruntung bila dimanfaatkan, rugi bila diabaikan  dan celaka bila disalahgunakan.

Kecanduan Internet sebagai dampak penggunaan secara tidak sehat dan penyalahgunaan Teknologi  Digital, menurut Rahmat, dalam digital platform ada kecanduan media sosial, kecanduan belanja online atau kecanduan game.

Ciri ciri umum kecanduan internet diantaranya selalu berfikir untuk bermain internet, tidak nyaman apabila tidak berinternet, selalu gagal apabila mencoba untuk menghindari internet, tetap bermain internet secara bersembunyi walaupun sudah dilarang, internet adalah sebagai pelarian dan sebagainya.

Resiko kecanduan internet antara lain kurang tidur, waktu yang terbuang, stres meningkat, gelisah,  kurang fokus, kontak sosial berkurang dan lain lain. Untuk mengurangi kecanduan, lakuan kegiatan lain seperti berolah raga, disiplin dalam menggunaan internet, dan buat komitmen no gadget area.

DIGITAL SAFETY – ABDUL HAMID HASAN, ST.M.S.Db.L.T.Bs (CEO Digiprener Relawan TIK) tema : “MAIN AMAN SAAT BELANJA ONLINE”, menyatakan ada 2 jenis e commerce di Indonesia yaitu e  commerce formal seperti market place (tokopedia, lazada dan lain lian), dan e commerce informal seperti facebook, instagram dan whatsapp.

Abdul juga menerangkan beberapa hal yang harus dipikirkan sebelum transaksi belanja online atau e  commerce, antara lain cari tahu keamanan system transaksi di platform, cari tahu reputasi penjual, cek ulasan produk, apakah harganya masuk akal?, baca deskripsi produk, cermati syarat dan ketentuan, hindari transfer langsung dan simpan bukti pembayaran.

DIGITAL ETHICS – Ir  MANGINDAR SIMBOLON, MM (Ketua Harian Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark) dengan tema : “BEBAS NAMUN TERBATAS : BEREKSPRESI DI MEDIA SOSIAL”,  menjelaskan secar singkat, cara dalam berekspresi di media sosial yaitu Sampaikan  pendapat, ide, opini, perasaan, tanpa merasa takut, jika belum merasa pasti, hindari menyebutkan nama orang, institusi, atau lembaga yang bersangkutan, jika perlu, sertakan data berupa dokumen atau foto untuk mendukung pendapat, ide, atau opini, pendapatmu di internet dapat diakses banyak orang, maka kamu harus siap dengan konsekuensinya, bebas berekspresi bukan berarti bebas
menyebarkan informasi palsu, fitnah, atau kebencian (hate speech), atau menyinggung menuju  SARA.

SHARING SESSION- KEVIN NGUYEN (Influencer & Co Founder Cetak Creator, 54,7K followers ). Kevin menyampaikan kesimpulan dari para narasumber yang telah memberikan pemaparannya dengan memberikan poin poin penting. Kevin mengingatan agar membatasi bermain di media sosial agar tidak kecanduan karena akan ada efek berbahaya, juga kita harus tetap kreatif dan positif, teliti dalam berbisnis di e commerce dan menjaga sikap dalam berekspresi di media sosial. (en)