DETEKSI.co-Jakarta, Pj Bupati Bener Meriah Drs. Haili Yoga, M. Si terima surat keputusan Menteri Ketenagakerjaan dan Transmigrasi tentang Penetapan Bener Meriah sebagai Lokasi Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis kawasan yaitu Ekosistim Perkebunan Kopi Gayo bertempat di Ballroom hotel Pullman, Jakarta (11/11/2022).
Penetapan Bener Meriah sebagai lokasi Perluasan Kesempatan kerja (PKK) sebagai satu-satunya di Aceh dan Hanya 15 Kabupaten/kota yang di pilih di Indonesia.
Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Ida Fauziyah, mengatakan, pihaknya melakukan berbagai upaya untuk mengatasi distorsi pasar kerja dalam negeri, di antaranya melalui Perluasan Kesempatan Kerja Berbasis Kawasan.
Ujar Menteri Ida, sudah terdapat 15 kawasan yang telah dipilih, yakni ekosistem perkebunan kopi Gayo, Bener Meriah; ekowisata Sungai Bahbolon, Serdang Bedagai; Komunitas Masyarakat Adat Kasepuhan, Lebak; dan pusat produksi buah-buahan di Pangkal Pinang.
Selanjutnya, kawasan industri garmen rakyat dan pengolahan sampah di Ambarawa, Pringsewu; kawasan kuliner rumah tangga Jakarta Timur dan Jakarta Selatan, pengembangan pertanian terintegrasi Baung Bango, Katingan; Pulau Sebatik, Nunukan; dan agroforestri Waru, Penajem Paser Utara.
Adapun sisanya adalah agrowisata Gianyar, kawasan wisata Mandalika, Lombok Tengah; kawasan sekitar industri smelter nikel, Morowali Utara; kawasan sekitar pertambangan PT Freeport Indonesia, Mimika; dan kawasan orang asli Papua Merday dan masyarakat lokal Menimery, Teluk Bintuni.
Pada kesempatan itu Pj Bupati Bener Meriah memberikan bingkisan bubuk kopi asli Bener Meriah, Tak terduga Menteri Ida menyebut kopi arabika gayo itu sangat terkenal, “ oh ini terkenal sekali, terkenal ini kopi Gayo”, sebut Ibu Menteri Ketenagakerjaan Transmigrasi itu kepada Pj Bupati Haili Yoga dan para hadirin.
Pj Bupati juga menyampaikan terima kasih Kepada Menteri Ketenaga kerjaan, karena sudah memilih Bener Meriah dalam Program Nasional Kementerian, dan ia yakin Bener Meriah dapat menjalankan program ini dengan sebaik-baiknya. ( Heni derita wati).