Pangdam I Bukit Barisan Gelar Safari Subuh Arafah ke 9 di Masjid Pondok Pesantren Jabal Noor Sei Mencirim

DETEKSI.co-Deli Serdang, Panglima Komando Daerah Militer I Bukit Barisan (Pangdam I/BB) kembali melaksanakan kegiatan safari subuh ke beberapa Masjid -Masjid di Sumut. Kegiatan kali ini, Tim Safari Sholat Subuh Arafah hadir di Masjid Pondok Pesantren Jabal Noor, Jalan Sei Mencirim, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang.

Kegiatan safari subuh tersebut merupakan agenda rutin yang ke-9 dan telah dilaksanakan Pangdam I /BB bersama tim Safari Subuh Arafah Sumut. Adapun tujuan dilaksanakannya yaitu untuk menjalin silaturahmi dan ingin menjadikan Mesjid sebagai pusat Budaya serta bangkitkan perekonomian umat.

Hal ini disampaikan Pangdam I/BB Mayjen TNI Achmad Daniel Chardin, SE MSi melalui Tim Safari Subuh Arafah Berjama’ah, Budiono yang juga sebagai Kabasarnas Sumut di Masjid Pondok Pesantren Jabal Noor, Jalan Sei Mencirim, Desa Medan Krio, Kecamatan Medan Sunggal Kabupaten Deli Serdang, Minggu (07/08/2022).

Menurut Budiono bahwa Safari Subuh Arafah Berjama’ah ini cukup bermanfaat besar selain bisa bersilaturahmi diantara sesama muslim, ternyata sholat Subuh Berjama’ah ini bisa mempererat Ukhuwah Islamiyah.

Untuk itu, Budiono menyampaikan rasa terimakasih kepada Pembina Tim Safari Subuh Arafah, terutama Pangdam I/BB beserta jajarannya yang telah melibatkan pihaknya di setiap kegiatan sosial keagamaannya.

Jadi, selaku Kepala Basarnas mengajak pihak Yayasan Pondok Pesantren Jabal Noor untuk membekali ilmu dan pengetahuan kepada para Santri tentang Pertolongan khusus kecelakaan, bencana alam. Pelatihan dan permintaan latihan SAR, masyarakat yang ingin mengetahui ilmu SAR, agar dapat melakukan pertolongan diri sendiri maupun orang lain, jelas Budiono.

Sementara itu, Dalam Tausiahnya Ustadz Dr. H. Amhar Nasution MA menyampaikan Umat Islam terutama generasi muda atau kaum muda harus mengetahui sejarah Bulan Muharram, Bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender Islam atau Hijriah.

Dikatakan Dr. Amhar Nasution bahwa Bulan Muharram terdapat banyak keutamaan dan peristiwa yang terjadi, Ini menjadi sejarah dalam perkembangan umat Islam dan Muharam juga sebagai bulan yang penuh dengan kemuliaan dihadapan Allah SWT.

Dalam bahasa Arab bulan Muharram diambil dari kata haram yang artinya suci atau terlarang. Maksud dari haram di sini bulan Muharram bukanlah menjadi bulan yang diharamkan oleh Allah. Namun bulan Muharram menjadi bulan yang dilarang untuk berperang dan membunuh pada zaman dahulu.

Larangan itu sudah ada sebelum Islam datang. Bangsa Arab sebelum atau setelah Islam datang tidak memiliki angka tahun atau kalender. Masyarakat biasanya menamakan tahun dengan sebuah peristiwa besar yang terjadi di negerinya.

Seperti terdapat tahun yang disebut dengan tahun gajah, karena di tahun tersebut terjadi sebuah peristiwa yang memperlihatkan pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah akan menghancurkan Ka’bah. Tahun gajah sekaligus menjadi tahun di mana Nabi Muhammad SAW lahir.

Di tahun ketiga pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab RA, terjadi masalah terkait dengan tidak adanya sistem penanggalan. Sebelum memutuskannya, Umar bermusyawarah terlebih dahulu dengan para sahabat, sepakat menerbitkan kalender Islam.

Umar menetapkan, awal kalender Islam dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah SAW. Oleh karenanya, saat ini kalender Islam dikenal dengan nama kalender hijriyah, jelas Amhar.

Kemudian, Muharram dijadikan sebagai bulan pertama dalam tahun hijriah berkat usulan dari Utsman bin Affan. Hal ini karena sejak dahulu, orang Arab menganggap jika Muharram adalah bulan pertama. Selain itu, umat Islam juga telah menyelesaikan ibadah hajinya pada bulan Dzulhijjah.

Dikatakan Ustadz Dr Amhar Nasution MA bahwa Muharram juga menjadi bulan munculnya tekad Rasulullah untuk hijrah dari Kota Mekkah ke Madinah setelah di bulan Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II.

Terdapat beberapa peristiwa besar pada tanggal 1 Muharram salah satunya yaitu peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi.

Selain satu peristiwa itu, Terang Dr Amhar Nasution ada beberapa peristiwa lain yang terjadi di bulan Muharram sebelum dan sesudah Islam datang, yaitu peristiwa diterimanya tobat Nabi Adam AS oleh Allah SWT, Kapal Nabi Nuh AS berlabuh di bukit Zuhdi setelah banjir bandang yang menenggelamkan mayoritas seluruh penduduk bumi, Selamatnya Nabi Ibrahim AS dari siksa api Raja Namrud, Nabi Yusuf AS terbebas dari penjara Mesir, Keluarnya Nabi Yunus AS dari perut ikan dengan keadaan selamat, Allah SWT menyembuhkan penyakit Nabi Ayyub AS
Allah SWT dan menyelamatkan Nabi Musa AS dan menenggelamkan raja Fir’aun.

Peristiwa Bulan Muharram Setelah Islam Datang, ada peristiwa lain yang terjadi di bulan Muharram yaitu:
Pada Muharram tanggal 1 H, muncul tekad hijrah dari Rasulullah ke Madinah setelah pada Dzulhijjah terjadi Baiat Aqabah II, Pada Muharram tanggal 7 H, terjadi perang Khaibar yang kemudian dimenangkan oleh kaum muslimin, Pada 1 Muharram 24 H, Umar bin Khattab dimakamkan setelah mati syahid dibunuh oleh Abu Lu’lu’ah, Pada 10 Muharram 61 H, terjadi musibah besar yaitu Husain, cucu dari Rasulullah SAW dan keluarganya dibunuh di Karbala
Amalan Sunnah Bulan Muharam.

Lanjut, Dr Amhar Nasution bahwa di Bulan Muharram ini, ada beberapa amalan sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan oleh umat muslim.

“Ada sepuluh amalan di dalam bulan ‘asyura, yang ditambah lagi dua amalan lebih sempurna. Puasalah, shalatlah, sambung silaturrahim, ziarah orang alim, menjenguk orang sakit. Usaplah kepala anak yatim, bersedekah, dan mandi, menambah nafkah keluarga, memotong kuku, membaca surat al-Ikhlas 1000 kali.”

Inilah peristiwa yang terjadi pada bulan Muharram untuk diketahui generasi muda dengan amalan sunnah yang dianjurkan. Selamat Tahun Baru Islam 1444 H & Semoga Pangdam I/BB bisa lebih sukses dalam berkarier, kesehatan dan semangat dalam menjalankan program Safari Subuh Arafah Berjama’ah untuk mensyiarkan Islam “Rahmatan Lil’alamin,” pungkas Dr. H. Amhar Nasution MA.

Sebelumnya Humas Safari Subuh Arafah Sumut Ediwardo Ritonga didampingi Koordinator acara M. Iqbal Parinduri berkesempatan mengetes salah satu Santri Jabal Noor, Vitra Novendy Mulyadi Kelas 10 tahfidz, untuk membacakan Surah Ali Imran, Ayat 2-5, ternyata Santri itu dengan lugas bisa membacakannya tanpa melihat Al – Qur’an.

Turut hadir pada kesempatan tersebut, Ketua Yayasan Ponpes Jabal Noor KH Zulfikar Hajar Lc, Ketua Pembangunan Yayasan Ponpes Jabal Noor Ir Erwin Afrizal MM, Katuud Bintaljarahdam I/BB Mayor Inf Supardi, Danramil 01/Sunggal Kapten Inf Selamat Hidayat, Camat Sunggal Deli Serdang Eko Supriyadi, Pengurus Arafah Sumut Iqbal Parinduri, Joharis Lubis, Hendra Pulungan, Adami Perangin Angin, Edi Sukarno, Fauzi, Humas Safari Subuh Arafah Sumut Ediwardo Ritonga, Kepala BSI Adam Malik Zul Irfan Lubis, Komisi Dakwah MUI Sumut H. Hasoloan Simanjuntak, mantan Kanwil PT. POS Indonesia Achmad Saladin dan para Pengurus Yayasan Ponpes Jabal Noor bersama para guru – guru, para santri Ponpes Jabal Noor. (ril)