Pemilik Kapal Pesiar Tenggelam Bantah Tidak Menyediakan Alat Keselamatan

Kapal pesiar pengangkut wisatawan yang tenggelam di laut Teluk Tapian Nauli, Pandan, Sabtu (29/6/2024). (DETEKSI.co/Zatam)
Kapal pesiar pengangkut wisatawan yang tenggelam di laut Teluk Tapian Nauli, Pandan, Sabtu (29/6/2024). (DETEKSI.co/Zatam)

DETEKSI.co – Tapteng, Pemilik kapal pesiar pengangkut wisatawan yang tenggelam di laut Teluk Tapian Nauli, Pandan, Sabtu (29/6/2024), membantah kapal jenis motor boat yang tenggelam, tidak menyediakan alat keselamatan. Abang pemilik kapal, Syaiful Panjaitan, mengaku jika kapal tersebut dilengkapi alat keselamatan berupa rompi pelampung, termasuk mesin kapal berkapasitas besar dan ketesediaan BBM yang cukup.

“Kapal layak jalan dengan mesin kapasitas besar. Pelampung juga ada. Namun karena naas, siapa yang tau,” ujarnya kepada awak media, di RSUD Pandan.

Syaiful menegaskan, pihaknya selalu mewanti-wanti kru kapal agar tidak beroperasi jika cuaca jelek. Namun karena faktor alam, kecelakaan terjadi. Padahal, pada saat awal keberangkatan, cuaca bagus dan tidak ada tanda-tanda. Ditengah perjalanan, angin dan gelombang besar datang, sehingga menenggelamkan kapal.

Terkait kapasitas, Syaiful berdalih kapal pesiar jenis motor boat yang dioperasikan mampu mengangkut
25 hingga 30 penumpang. Kapal-kapal pengangkut wisatawan itu telah beroperasi antara empat hingga lima tahun.

“Kalau cuaca bagus, mau 25 atau 30 penumpang yang dibawa, tidak ada masalah,” sebutnya, sembari menegaskan pihaknya akan bertanggungjawab atas musibah yang terjadi.

Sebagaimana diberitakan, kapal pesiar jenis motor boat yang mengangkut wisatawan asal Berastagi dan Kisaran, tenggelam di Teluk Tapian Nauli, Pandan, Tapanuli Tengah, ditengah perjalanan menuju pulau Kalimantung. Tiga penumpang kapal tewas tenggelam.

Kapal pesiar bermerk Dolphin Group itu tenggelam, Sabtu (29/6/2024), sekira pukul 10.00 WIB, akibat hantaman ombak. Puluhan penumpang yang terombang ambing dilaut diselamatkan nelayan yang sedang melaut, serta kapal motor milik Basarnas dan PPN Sibolga, yang datang setelah mengetahui tragedi tersebut. Namun, tiga orang penumpang tidak berhasil diselamatkan. (Zatam)