Pengusaha Langkat Diculik dan Dibuang ke Laut di Aceh, Polda Sumut Tangkap 7 Pelaku

DETEKSI.co-Medan, Kasus penculikan terhadap pengusaha asal Langkat, Syahdan Syahputra, memasuki babak baru. Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Polda Sumut) berhasil mengamankan tujuh orang terduga pelaku yang terlibat dalam aksi penculikan dan pembuangan korban ke laut di wilayah Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.

Ketujuh pelaku masing-masing berinisial MT, AFP, II, ZI, SS, AS, dan AB. Mereka diamankan setelah dilakukan penyelidikan intensif oleh Subdit IV Jatanras Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.

“Berdasarkan keterangan beberapa tersangka yang saling bersesuaian, korban dibuang ke tengah laut di Kecamatan Samalanga, Kabupaten Bireuen. Hingga kini korban belum berhasil ditemukan,” ujar Kasubbid Penmas Polda Sumut, Kompol Siti Rohani, Rabu (28/5/2025).

Diketahui, Syahdan Syahputra dilaporkan hilang sejak April 2025 lalu, setelah diduga menjadi korban penculikan dan penganiayaan di Kabupaten Langkat. Laporan hilangnya korban pertama kali disampaikan oleh istrinya, Pipit (31), kepada pihak kepolisian.

Menindaklanjuti laporan tersebut, tim Subdit Jatanras Polda Sumut langsung melakukan penyelidikan hingga ke wilayah Aceh. Dalam prosesnya, petugas berhasil mengungkap sejumlah petunjuk yang mengarah pada dugaan keterlibatan kelompok tertentu dalam kasus ini.

“Dari hasil pengembangan penyelidikan, kami juga menemukan adanya tindak pidana lain selain penculikan. Salah satu organisasi masyarakat (ormas) di Kota Medan diduga turut terlibat dalam kasus ini,” ungkap Direktur Reskrimum Polda Sumut, Kombes Jama Putra.

Meski telah mengamankan sejumlah pelaku, petugas masih terus melakukan pencarian terhadap korban Syahdan Syahputra, yang diduga dibuang ke laut. Upaya penyelaman dan pencarian di perairan Samalanga masih terus dilakukan bersama pihak berwenang setempat.

Polda Sumut menegaskan akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam kejahatan ini, termasuk jika benar adanya keterlibatan ormas di Medan. Penyelidikan mendalam masih berlangsung untuk mengungkap motif di balik aksi penculikan keji tersebut.(Red)