Pentingnya Universitas Negeri di Tapanuli

DETEKSI.co – Jakarta, Bupati Tapanuli Utara Nikson Nababan memaparkan bagaimana upaya dan perjuangannya untuk menghadirkan sebuah universitas negeri bermutu di Tapanuli Utara dan/atau Tapanuli Raya yang disebutnya Universitas Tapanuli Raya (Untara).

“Menurut saya, pendirian Universitas Negeri yang bermutu akan menjadi kunci utama mempercepat kemajuan di Tanah Batak dan kehadiran universitas bermutu akan menghapus sebutan ‘peta kemiskinan’ di daerah Tapanuli. Jika tidak ada universitas negeri bermutu maka para pelajar Batak harus keluar dari Tapanuli, yang berdampak mengalirnya uang dari Tapanuli ke daerah atau kota lainnya di mana putera-puteri melanjutkan pendidikannya, namum dengan berdirinya Universitas Negeri bermutu, maka perputaran uang di Tapanuli akan lebih besar”, ucap Bupati Nikson.

Nikson memaparkannya saat menghadiri Deklarasi Forum Jurnalis Batak (Forjuba) yang dipimpin Ketua Dewan Penasehat Forjuba Drs Ch Robin bersama Dewan Penasehat lainnya Nikolas S Naibaho, Ludin Panjaitan dan Jonro I Munthe, SSos sekaligus pelantikan Badan Pengurus Harian Forjuba periode 2021-2026, di Sopo Marpingkir, Jakarta Timur. (Kamis, 09/12/2021).

“Maka saya berharap kiranya lembaga-lembaga persatuan Batak, seperti Batak Center dan lainnya juga secara aktif menyuarakan hal itu kepada Pemerintah Pusat, secara khusus kepada Mendikbud-Ristek dan Presiden, supaya segera terealisasi”, ucap Bupati berharap.

Ketua Dewan Penasehat Forjuba Drs Ch Robin Simanullang (pendiri Website dan Majalah Tokoh Indonesia) menanggapi perjuangan Bupati Tapanuli Utara untuk mendirikan Universitas Tapanuli Raya menyebutkan hal itu suatu perjuangan visioner dan strategis yang sangat membutuhkan kolaborasi sosial massif dari seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) khususnya Lembaga-lembaga Batak, di antaranya Forjuba.

Para jurnalis Batak perlu menulis atau menyuarakan secara massif betapa pentingnya kehadiran universitas negeri bermutu di Tapanuli Raya (Batak Raya).

Menurut Ch Robin Simanullang, menghadirkan universitas bermutu di Tapanuli jauh lebih urgen daripada memisahkannya dari Provinsi Sumatera Utara, apalagi jika provinsi tersebut tidak mencakup seluruh Tanah Batak. Selain universitas bermutu, hal paling strategis lainnya untuk mengakselerasi kemajuan Tapanuli adalah meningkatkan status Badan Otorita Danau Toba menjadi suatu Badan yang keberadaannya diatur dalam suatu Undang-undang Badan Otorita Danau Toba.

Menurutnya, hal itu jauh lebih strategis daripada UU Pemekaran Provinsi Sumatera Utara menjadi beberapa provinsi. Salah satu pertimbangan urgensi strategisnya adalah karena Danau Toba merupakan suatu geopark dan Pusat Budaya Batak, yang mempersatukan Batak.

“Berkaitan perjuangan mendirikan universitas negeri bermutu, saya juga berpandangan kawasan Silangit sangat ideal dijadikan sebagai lokasi universitas tersebut. Selain karena Kawasan Silangit memiliki lahan yang luas, juga telah memiliki bandara, dan dapat juga disebut sebagai ‘jantung akses transportasi’ Tapanuli, serta memiliki pantai Danau Toba (Muara).

Di samping di kawasan itu sudah ada universitas swasta yakni Universitas Sisingamangaraja Tapanuli (Unita) dan juga ada Zetun Silangit sebagai Perkampungan Pembinaan Pemuda Gereja (HKBP). Sehingga Kawasan Silangit sangat ideal dikembangkan menjadi Pusat Pendidikan Tapanuli Raya”, tegas Robin Simanullang.

“Di samping itu, pembangunan infrastruktur transportasi perlu lebih ditingkatkan, di antaranya peningkatan Bandara Sisingamangaraja XII Silangit menjadi benar-benar berkelas internasional, serta pembangunan jalan Tol ataupun pelebaran jalan dan peningkatan kualitas jalan tersebut”, ucap Robin Simanullang. en