Percepat Vaksinasi Tenaga Kesehatan, Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Canangkan Pekan Vaksinasi Covid-19

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut melakukan Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Daerah Sumatera Utara di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (10/2). Tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada para dokter dan tenaga kesehatan di Sumut.
DETEKSI.co – Medan, Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumatera Utara (Sumut) melakukan Pencanangan Pekan Vaksinasi Covid-19 Daerah Sumatera Utara, di Pendopo Universitas Sumatera Utara (USU), Rabu (10/2). Tujuannya untuk mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19 kepada para dokter dan tenaga kesehatan di daerah ini.
Hadir pada acara pencanangan tersebut, Wakil Sekretaris Satgas Penanganan Covid-19 Sumut Arsyad Lubis, Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi, Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit dan Rektor USU Muryanto Amin.
Wakil Sekretaris Satgas Covid-19 Arsyad Lubis mengatakan, Pencanangan Pekan Vaksinasi ini dibuat untuk para dokter, tenaga kesehatan atau pun pembantu tenaga kesehatan. “Ini adalah upaya percepatan vaksinasi,  karena kita melihat proses pemberian vaksianasi belum sesuai harapan,” ujarnya.
Arsyad juga menjelaskan, ada dua sektor yang menjadi fokus utama Satgas Covid-19 Sumut. Pertama, pertumbuhan ekonomi dan kedua adalah penekanan penyebaran Covid-19. Saat ini pertumbuhan ekonomi Sumut lebih baik dari provinsi lain, namun belum membaik untuk mengendalikan penyebaran Covid-19. “Saat ini setiap harinya rerata bertambah 175 orang positif,” terangnya.
Setelah pencanangan ini, diharapkan setiap kabupaten/kota yang ada di Sumut dapat mengikuti dan memulai vaksinasi terhadap tenaga kesehatan. “Pekan Vaksinasi Covid-19 ini akan berlangsung mulai 11 hingga 17 Februari 2021, data terakhir sudah ada 3.000 orang tenaga kesehatan di Sumut yang sudah mendaftar,” tambahnya.
Inspektur Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi menjelaskan, bahwa vaksinasi ini memberikan dampak yang cukup berarti dalam upaya mengendalikan penyebaran Covid-19. “Kita menargetkan untuk seluruh Indonesia bisa melakukan 363 juta suntikan yang harus selesai dalam jangka waktu 300 hari, agar kita bisa mencapai herd immunity (kekebalan kelompok) yang betul-betul maksimal, untuk mencapai itu, kita tak kenal waktu libur,” jelasnya.
Ia juga mengatakan, sudah 814.000 orang dokter dan juga tenaga kesehatan yang telah diberikan dosis pertama sejak pencanangan pertama dilakukan Presiden Indonesi Joko Widodo. Persentasenya sekitar 50% dari yang ditargetkan oleh Presiden, yakni dari yang 1,65 juta orang tenaga kesehatan.
Oscar juga mengatakan bahwa persentase pemberian vaksin di tiap provinsi berbeda-beda, ada yang sudah mencapai 90% untuk dosis pertama, dan masih banyak juga yang hanya 30%. “Saya berikan apresiasi bagi kabupaten/kota yang sudah di atas 50%, seperti Kabupaten Simalungun, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Karo yang sudah melampaui 50%, capaian pemberian vaksin ke tenaga kesehatan untuk dosis pertama,”terangnya.
Rektor USU Muryanto Amin yang juga ikut diberi vaksin pada acara itu mengatakan, bahwa di RS USU  sudah melakukan vaksinasi pada tenaga kesehatannya yang bekerja sebanyak 80%. Ia juga memberikan saran agar pemerintah mengajak tokoh masyarakat untuk memberikan pemahaman tentang pentingnya vaksin ini. “Masih banyak masyarakat yang belum menerima informasi tentang vaksin sehingga banyak yang menolak padahal vaksin ini sangat penting,” ungkapnya.(Rel/Irwan Ginting)