DETEKSI.co – Denpasar, Pergerakan Rakyat Semesta Indonesia (PERISAI) Provinsi Bali menyerahkan donasi dan sembako kepada warga penyandang disabilitas tunanetra dan tunawicara, Ni Ketut Purnawati (35), di Desa Bebandem, Karangasem, Denpasar, Bali.
Ketua DPW PERISAI Bali, Dewa Dwipayana, mengatakan bantuan ini sebagai dharma bakti dan bentuk solidaritas kepada warga penyandang disabilitas yang juga merupakan terdampak Covid-19.
Selain itu, tambah dia, gerakan sosial dan kemanusiaan kader organisasi berlambang tameng merah putih beserta padi dan kapas itu, juga dilakukan sebagai wujud komitmen PERISAI dalam bergerak dan berjuang bersama rakyat.
“Pengumpulan donasi dan sembako akan terus kita lakukan untuk rakyat kurang mampu, terutama warga penyandang disabilitas tunanetra, tunawicara maupun tunarungu,” ujar Dewa Dwipayana dalam siaran tertulisnya, Jumat (28/5/2021).
Menurut Dewa, program kerja sosial dan kemanusiaan seperti ini masih akan terus dilanjutkan, mengumpulkan dana dan sembako, untuk kemudian diserahkan langsung kepada warga yang berhak sehingga bantuan lebih tepat sasaran.
“Semoga kedepannya kita (PERISAI) bisa membantu lebih banyak lagi warga yang kurang mampu,” ujarnya.
Dia mengatakan penyerahan bantuan tersebut juga dilakukan bekerjasama dengan organisasi Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Lokal Kecamatan Selat, Karangasem, Bali. Kerjasama ini merupakan bukti bahwa kerja-kerja sosial dan kemanusiaan harus dilakukan secara bergotong royong.
Adapun bantuan sembako yang diserahkan antara lain yakni, beras, mie instant, pampers, pakaian daster, kue ringan (snack) dan uang tunai.
“Jadi, PERISAI Provinsi Bali dan organisasi RAPI Selat Karangasem Bali ini memang punya komitmen serupa untuk membantu warga kurang mampu. Terima kasih kepada kawan-kawan RAPI,” ujar Dewa.
Kejujuran Kerja Sosial
Secara terpisah, Sekretaris Jenderal DPP PERISAI, Mohammad Fathur Rahman, mengungkapkan proses penggalangan donasi dan bantuan sembako tersebut dikawal secara transparan dan terbuka untuk publik.
“Kita ingin niat baik dalam kerja-kerja sosial dan kemanusiaan selalu disertai kejujuran dan keterbukaan, sehingga PERISAI dapat dipercaya masyarakat maupun para donatur, dan mampu dipertanggungjawabkan secara baik,” ujar mantan aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) itu.
Menurut dia, prosedural administratif untuk penggalangan donasi dan sembako sudah dilakukan secara transparan dan terbuka, sehingga menumbuhkan rasa semangat kerja tim bisa lebih solid dan profesional.
“Setelah donasi dan sembako terkumpul, laporannya selalu disertai bukti yang tercatatkan di DPW, lalu diteruskan ke DPP. Penggunaan dana yang akan digunakan untuk berbagai kebutuhan juga harus selalu dilaporkan,” ujarnya.
Dia mengatakan, seluruh donasi dan bantuan sembako dikoordinir langsung oleh Ketua DPW PERISAI Provinsi Bali, bendahara beserta para penasihat dan pembina.
“Kita serius untuk kerja-kerja sosial dan kemanusiaan ini jangan sampai sepeser pun hilang tanpa jejak tidak ada laporannya. Jadi, kita betul-betul bisa bergerak dan berjuang bersama rakyat dan untuk rakyat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Ni Ketut Purnawati (35) berasal dari Desa Bebandem, Karangasem, Denpasar, Bali. Saat ini, dia harus berjuang untuk terus menjalani kehidupannya sehari-hari meskipun tak banyak aktivitas yang dapat ia lakukan dalam kelumpuhan dan kebutaan. (Edo)