Moskow, Rusia mengumumkan baru saja sukses menguji coba rudal jelajah bertenaga nuklir Burevestnik. Senjata nuklir ini diklaim Presiden Rusia Vladimir Putin mampu menembus perisai pertahanan apa pun.
Rudal 9M730 Burevestnik disebut tak akan terkalahkan oleh sistem pertahanan rudal yang ada saat ini dan juga pada masa mendatang, salah satunya karena memiliki jangkauan yang hampir tak terbatas dan jalur penerbangan tak terduga.
“Ini adalah rudal unik yang tidak dimiliki siapa pun di dunia. Senjata ini akan segera kami kerahkan,” kata Putin dalam pernyataan resminya yang dirilis Minggu (26/10/2025).
Dalam laporannya kepada Putin, Kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Rusia Jenderal Valery Gerasimov menyampaikan, rudal jelajah ini berhasil menempuh jarak sejauh 14.000 km dan mampu bertahan di udara selama sekitar 15 jam saat diuji.
Mengutip Reuters, Senin (27/10/2025) uji coba rudal jelajah Burevestnik ini dilakukan bersamaan dengan latihan nuklir yang digelar pada Selasa (21/10/2025). Disebut sebagai pesan jelas bahwa Rusia tidak akan menuruti tekanan negara-negara Barat terkait perang di Ukraina.
Uji coba rudal bertenaga nuklir tersebut juga muncul di tengah seruan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendorong gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
Sejak pertama kali mengumumkan 9M730 Burevestnik pada 2018, Putin menyatakan senjata ini merupakan respons atas langkah AS membangun perisai pertahanan rudal setelah menarik diri dari Perjanjian Rudal Anti-Balistik 1972 pada 2001, sekaligus untuk menghadapi perluasan aliansi militer North Atlantic Treaty Organization (NATO).
Penulis: Rizky Pradita Ananda | Editor: RP
Sumber, Beritasatu.com














