DETEKSI.co- Dairi, Redi Antonius Nababan membuka bimbingan belajar (bimbel) bagi siswa dari ekonomi kurang mampu. Peserta bimbel tidak dipungut bayaran atau gratis.
Redi Antonius Nababan yang bekerja sebagai ASN dan saat ini menjabat sebagai sekretaris Kecamatan (Sekcam) Siempat Nempu Hilir Kabupaten Dairi, kepada wartawan Senin (10/7/2023) mengatakan, kegiatan sudah berlangsung selama 1 tahun di 2 lokasi. Yakni Jalan Persada Desa Huta Rakyat dan Jalan Centrum Sidikalang.
Jumlah peserta didik tercatat 106 orang mulai dari level belum sekolah, SD hingga SMP.
“Mereka berasal dari keluarga kurang mampu diantaranya anak petani atau buruh tani, parrengge-rengge dan abang becak”, kata Redi.
Kalau bukan kita yang peduli terhadap masa depan anak di kampung kita, lalu siapa lagi? Bila mengikuti bimbel di lokasi tertentu, biayanya mahal, sampai Rp5 juta per tahun. Sedang bila ikut less, biasanya dikenakan Rp300 ribu per bulan. Nah, untuk pelajar dari keluarga ekonomi lemah, bagaimana? Tidak mungkin kita membiarkan mereka tertinggal, kata alumni Institut Pemerintahan dalam negeri (IPDN) itu.
Redi menghaturkan terima kasih kepada keluarga Josua Manalu dan Serti Sianturi atas pemberian rumah menjadi tempat penyelenggaraan studi. Kedua keluarga ini memiliki visi peduli pendidikan.
Redi mengatakan, bimbel dimaksud belum memiliki legalitas. Pihaknya dibantu 7 pengajar notabene berstatus pelajar si SMKN 1 Sidikalang. Saat ini, sedang merekrut pendidik yang bersedia mencurahkan waktu dan pikiran.
“Selama ini, biayanya kami tanggung sendiri termasuk pemberian susu. Jadwal belajar, 3 kali seminggu”, kata Redi.
Dia bangga. Kegiatan ini mendapat atensi Wakil Ketua Komisi 2 DPR RI, Junimart Girsang. Legislator ini telah memberi tas ransel kepada semua pelajar binaan, pekan kemarin.
Sementara itu, Junimart menerangkan, kagum atas kegigihan Redi.
“Redi is the best, Mantap orangnya”, kata alumni SMPN 1 Sidikalang itu mengapresiasi Redi Nababan.
Junimart menyebut, memberi kontribusi Rp5 juta per bulan buat membantu operasional pendidikan non formal itu. Dia bersedia membangun gedung menjadikan lahannya di Lae Gerat Kecamatan Sitinjo buat tempat belajar. Junimart menyatakan, akan meyediakan 1 unit mobil buat antar jemput anak-anak.
Mantan pengacara ini mendorong Redi mendaftarkan lembaga itu dalam bentuk yayasan. Biaya administrasi ditanggung Junimart.
“Rap ma hita paturehon huta Dairi na tahaholongi on”, (bersama-sama kita benahi Dairi yang kita cintai ini-red), ujar Junimart.
Dia mengaku kegum atas mentalitas siswa. Secara umum cakap, santun dan rapi serta pintar. Beberapa diantaranya bisa diajak berbahasa Inggris. (Ngl)