DETEKSI.co – Pangururan, Peletakan batu pertama Gedung Perpustakaan Samosir ditunda hingga waktu yang belum ditentukan. Seyogianya, groundbreaking ini dilaksanakan Bupati Samosir Vandiko T Gultom, Rabu (9/6).
Penundaan peletakan batu pertama ini pun disampaikan Sekretaris Daerah Kabupaten Samosir Jabiat Sagala, di hadapan undangan PT Algazhali Perkasa yang terdiri dari tokoh masyarakat, pendeta, dan Pegawai Perpustakaan Daerah.
”Mohon maaf untuk seluruh yang hadir di tempat ini. Acara groundbreaking yang seharusnya dilakukan Bupati Samosir, ditunda hingga waktu yang belum bisa ditentukan,” ujar Jabiat Sagala.
Menurut dia, penundaan ini dikarenakan Bupati mengikuti acara di Parapat, sedangkan Wabup, Kapolres, dan Kajari tengah tugas luar ke Medan. “Sehingga kurang elok jika Forkominda tidak hadir di sini,” ujar Sekdakab Jabiat.
Selain itu, seperti biasa kalau Adat Batak, setiap acara peletakan batu pertama pembangunan selalu disesuaikan harinya apakah baik atau tidak.
Mendengar penjelasan dari Sekda Jabiat Sagala, Ketua Forum Komunikasi Tokoh Masyarakat Kabupaten (FKTM) Samosir, Obin Naibaho menyesalkan sikap Bupati dan Wabup Samosir yang baru dilantik itu. Obin mengaku baru kali ini terjadi setelah Kabupaten Samosir terbentuk. Bupati dan Wabup menunda acara peletakan batu pertama suatu pembangunan gedung perkantoran milik pemerintah.
Menurut dia, jika Kapolres, Kajari, dan Dandim tidak hadir di tempat ini instansi tersebut telah mengutus perwakilannya. Begitu juga Bupati dan Wabup jika berhalangan, bisa Sekda, Asisten, dan Kadis yang mewakili. “Saya sangat menyesalkan sikap dari Bupati dan Wabup Samosir terpilih,” ujar dia.
Lantas Obin menceritakan asal usul tanah yang akan dibangun gedung perpustakaan tersebut. Bahwa marga Naibaho menyerahkan tanah tersebut untuk Kantor Camat Pangururan. ”Mudah-mudahan Raja Naibaho tidak meminta kembali tanah ini. Karena dari awal, peruntukannya bukan untuk gedung perpustakaan melainkan Kantor Camat,” beber Obin.
PT Algazhali Satria Perkasa selaku perusahaan pemenang pekerjaan pembangunan gedung perpustakaan ini mengatakan tetap akan melanjutkan kontruksi pembangunan walaupun groundbreaking ditunda. “Kami akan tetap melanjutkan pembangunan gedung perpustakaan ini sesuai kontrak yang sudah ditandatangani. Kami akan melawan hukum, jika tidak mengerjakan gedung ini,” ucap Hatoguan Sitanggang , pelaksana kegiatan proyek kepada media.
Meskipun acara peletakan batu pertama ditunda, perusahaan yang memenangkan tender, PT Algazhali Satria Perkasa, tetap melakukan acara ritual sebagai kearifan lokal.
PT Algazhali Satria Perkasa memenangkan tender pembangunan gedung perpustakaan yang terletak di Jalan Danau Toba , dengan pagu Rp 9,132 milliar. (cn)