DETEKSI.co-LAMPUNG, Ribuan anggota Pramuka se-Kecamatan Way Serdang tetap pada pendiriannya untuk menggelar perkemahan Pramuka di bumi perkemahan Desa Sumber Rejo kecamatan Way Serdang kabupaten Mesuji Lampung walaupun terjebak dalam lumpur bumi perkemahan.
Perkemahan tersebut di gelar mulai dari Selasa 12 Agustus sampai dengan 14 Agustus 2025.
Nampak hadir dalam acara perkemahan Pramuka tahun 2025 tersebut, Camat way Serdang yang juga selaku Ka Mabiran Suryadi, S.H., Kapolsek Way Serdang AKP Heri Ramanda, Danramil Simpang Pematang Mayor infantri Sutoto yang diwakili Babinsa nya, Korwascam Way Serdang A.Badrun S.pd., Kepala Sekolah yang juga selaku Ka Mabigus se-Kecamatan Way Serdang dan sekitar seribu lima ratus anggota Pramuka se-Kecamatan Way Serdang, Kepala Puskesmas Hadimulyo, Kepala Desa se-Kecamatan Way Serdang serta sejumlah tamu undangan lainnya.
Dalam sambutannya, pembina upacara Suryadi, S.H., yang juga selaku ketua Mabiran Kecamatan Way Serdang mengatakan, Bapak atau Ibu Panitia Pelaksana Kemah Bhakti Hari Pramuka ke-64, Kakak-kakak Pembina dan Andalan Kwartir Ranting maupun Kwartir Cabang, Kakak-kakak Forkopimcam Way Serdang, Kepala Sekolah, dewan guru dan pembina gugus depan se-Kecamatan Way Serdang.
Serta adik-adik Pramuka yang saya cintai dan saya banggakan.
“Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita dapat berkumpul di bumi perkemahan ini dalam keadaan sehat, semangat, dan penuh kebahagiaan. Hari ini kita bersama-sama membuka kegiatan Kemah Bhakti dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke-64 dengan tema, “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”.
Tema ini sangat tepat dan relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini, di mana persatuan, kerja sama, dan gotong royong menjadi modal utama untuk menghadapi tantangan zaman.
Adik-adik Pramuka sekalian, kemah bhakti ini bukan sekadar acara rutin atau hanya ajang berkumpul. Kemah bhakti adalah tempat belajar, berlatih, dan membangun karakter. Melalui kegiatan ini, adik-adik akan:
1. Belajar mandiri dalam mengatur kebutuhan hidup di alam terbuka.
2. Melatih kedisiplinan melalui tata tertib dan jadwal kegiatan yang padat.
3. Mengasah kerja sama melalui kegiatan beregu.
4. Memupuk rasa peduli sosial lewat kegiatan bakti kepada masyarakat sekitar.
Kemah bhakti juga menjadi wahana pembentukan karakter tangguh, karena di sini adik-adik belajar mengatasi tantangan, menyesuaikan diri, dan bekerja sama lintas sekolah serta lintas gugus depan.
Tema “Kolaborasi untuk Membangun Ketahanan Bangsa”, mengandung pesan mendalam. Kata kolaborasi berarti bekerja sama dengan semangat saling membantu, sedangkan ketahanan bangsa adalah kemampuan negara kita untuk bertahan, berkembang, dan maju menghadapi segala tantangan, baik dari dalam maupun luar negeri.
Ketahanan bangsa tidak hanya berbicara soal kekuatan militer, tetapi juga ketahanan ekonomi, sosial, budaya, bahkan moral generasi mudanya. Pramuka sebagai gerakan pendidikan nonformal punya peran penting membentuk generasi yang kuat fisik, mental dan moral.
Di era globalisasi, ancaman terhadap ketahanan bangsa datang dalam berbagai bentuk: Perubahan teknologi yang cepat, yang bisa memutus interaksi sosial jika tidak disikapi bijak. Perubahan iklim yang mengancam ketersediaan sumber daya alam. Ancaman radikalisme dan berita bohong yang memecah belah persatuan.
Untuk itu, kolaborasi menjadi kunci. Kolaborasi antara pemerintah, sekolah, masyarakat, dan tentu saja adik-adik Pramuka untuk menjaga nilai-nilai luhur bangsa.
Adik-adik yang saya banggakan, gerakan Pramuka adalah salah satu pilar pendidikan karakter di Indonesia. Nilai-nilai yang tertanam dalam Dasa Dharma dan Tri Satya adalah modal besar bagi ketahanan bangsa.
Dalam Dasa Dharma, ada pesan untuk takwa kepada Tuhan, cinta alam dan kasih sayang sesama manusia, disiplin, berani, dan setia, serta hemat, cermat, dan bersahaja. Nilai-nilai ini, bila dihidupkan, akan membuat bangsa kita kuat dan bersatu.
Melalui kesempatan ini, “saya ingin menitipkan beberapa pesan:
1. Jaga kesehatan dan keselamatan. Kegiatan di alam terbuka memerlukan fisik yang prima. Jangan memaksakan diri, tetapi tetap bersemangat mengikuti setiap kegiatan.
2. Ikuti semua aturan dan petunjuk pembina. Disiplin adalah modal utama keberhasilan dalam kemah ini.
3. Bersikaplah ramah, rendah hati, dan saling membantu. Jadikan kemah ini sebagai ajang memperluas persaudaraan.
4. Manfaatkan kegiatan ini untuk belajar kepemimpinan. Jadilah teladan dalam sikap, ucapan, dan perbuatan.
5. Cintai lingkungan. Jaga kebersihan bumi perkemahan. Ingat, Pramuka selalu meninggalkan tempat lebih bersih daripada saat datang,” pintanya.
“Saya berharap kegiatan ini tidak berhenti setelah kemah berakhir. Nilai-nilai yang adik-adik pelajari di sini harus terus dibawa ke sekolah, rumah, dan masyarakat. Jadilah generasi muda Way Serdang yang berintegritas, berdaya saing, dan berjiwa gotong royong. Kepada para pembina, saya ucapkan terima kasih atas dedikasi dalam membimbing adik-adik Pramuka. Semoga bimbingan ini melahirkan tunas-tunas bangsa yang siap menjadi pemimpin masa depan,” harapnya.
Kepada panitia dan semua pihak yang telah membantu, terima kasih atas kerja kerasnya sehingga kemah ini dapat terlaksana dengan baik. Semoga segala usaha kita mendapat balasan pahala dari Allah SWT.
Akhir kata, mari kita sambut Hari Pramuka ke-64 ini dengan semangat kolaborasi. Ingatlah, ketahanan bangsa dimulai dari diri kita sendiri, dari hal-hal kecil, dan dari kerja sama yang tulus. Mari kita buktikan bahwa Pramuka Way Serdang mampu menjadi teladan dalam membangun persatuan, menjaga lingkungan, dan menumbuhkan kepedulian sosial.
Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, saya nyatakan Kemah Bhakti Hari Pramuka ke-64 Gerakan Pramuka Kwartir Ranting Way Serdang resmi dibuka.
Sayangnya pada saat perkenalan dilaksanakan turun hujan dan kondisi bumi perkemahan masih baru di ratakan sehingga bumi perkemahan menjadi kolam lumpur, meskipun demikian semangat mereka tidak pernah surut bahkan sebagian malah kegirangan.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat sangat berharap pada pemerintah setempat beserta instansi terkait untuk membuat rencana yang matang dalam setiap melaksanakan kegiatan apapun termasuk menggelar perkemahan direncanakan dengan matang, sehingga tidak meninggalkan hal hal yang tidak di inginkan, ucapnya. (Mumu/Yusri)












