Tak Perlu Berobat ke Luar Negeri, Rumah Sakit Internasional Mayapada Apollo Hadir di KEK Batam

Oplus_131072

DETEKSI.co-Batam, Batam mencatat sejarah baru dalam industri kesehatan nasional. Melalui Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata dan Kesehatan Internasional, Badan Pengusahaan (BP) Batam bersama Mayapada Healthcare menghadirkan Mayapada Apollo Batam International Hospital (Mabih), rumah sakit berstandar global yang digadang menjadi pusat rujukan medis Asia Tenggara.

Groundbreaking pembangunan Mabih berlangsung Selasa (26/8/2025), ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Presiden Direktur sekaligus Komisaris Utama Mayapada Healthcare, Jonathan Tahir, didampingi Kemenko Perekonomian dan Kepala BP Batam, Amsakar Achmad. Peresmian ini diawali dengan penandatanganan prasasti yang disaksikan jajaran Mayapada Group, Apollo Hospitals India, dan Forkopimda Batam.

Jonathan Tahir menegaskan, Mabih menjadi bukti kontribusi sektor swasta dalam mendukung kebijakan pemerintah. Ia menyebut proyek ini merupakan jawaban atas tantangan Presiden Prabowo Subianto agar dunia usaha berperan langsung dalam menghadirkan layanan kesehatan berkelas dunia.

“Batam kami pilih karena posisinya sangat strategis dan bisa menjadi hub kesehatan internasional,” ujar Jonathan. Ia menambahkan, Indonesia selama ini kehilangan devisa triliunan rupiah akibat masyarakat berobat ke luar negeri. Dengan Mabih, arus dana keluar negeri itu bisa ditekan sekaligus memperkuat daya saing nasional.

Rumah sakit internasional ini lahir dari kolaborasi strategis Mayapada Healthcare dan Apollo Hospitals India, salah satu jaringan rumah sakit terbesar di Asia. Kehadirannya bukan sekadar menambah fasilitas medis, tetapi menghadirkan pusat inovasi dengan teknologi mutakhir, dokter kelas dunia, dan layanan unggulan untuk kasus kompleks.

Lebih dari 2 juta masyarakat Indonesia setiap tahun memilih berobat ke Singapura, Malaysia, dan Thailand. Akibatnya, devisa negara terkuras hingga ratusan triliun rupiah. Dengan adanya Mabih di Batam, pemerintah optimistis angka tersebut dapat ditekan, sekaligus menjadikan Batam simpul wisata medis internasional berkat lokasinya yang strategis, hanya satu jam dari Singapura dan Malaysia.

Kehadiran Mabih juga diperkuat dengan regulasi KEK yang memberi banyak keunggulan. Mulai dari kemudahan impor alat kesehatan, insentif biaya operasional, hingga percepatan perizinan. Hal ini memungkinkan rumah sakit menghadirkan layanan medis berkelas global dengan harga kompetitif.

Berbagai layanan unggulan pun disiapkan, antara lain kardiovaskular, onkologi, neurologi, gastrohepatologi, hingga ortopedi. Semua ditopang oleh fasilitas modern serta tenaga medis nasional dan internasional.

BP Batam dan Mayapada Healthcare menargetkan Mabih rampung diakhir 2027. Proyek ini diperkirakan menyerap banyak tenaga kerja dan menggerakkan roda ekonomi Batam. Tak hanya itu, Mabih diharapkan menarik pasien mancanegara, terutama dari negara tetangga.

“Berobat di Mabih bukan sekadar soal perawatan, tetapi menghadirkan kenyamanan karena berada di negeri sendiri, dengan bahasa dan budaya yang sama, tanpa harus beradaptasi di luar negeri,” ujar Jonathan.

Kepala BP Batam Amsakar Achmad menyebut pembangunan rumah sakit internasional ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo agar Batam menjadi motor investasi nasional. “Dalam RPJMN, target pertumbuhan ekonomi 8 persen, Batam diharapkan bisa kontribusi 9,5-10 persen. Kehadiran Mabih bagian dari langkah besar itu,” tegasnya.

Menurut Amsakar, Mabih akan mengurangi ketergantungan masyarakat pada layanan medis luar negeri. Lebih dari itu, Batam berpotensi menjadi destinasi wisata medis baru yang dilirik dunia. “Dengan reputasi Apollo yang mendunia, kita optimistis Mabih akan jadi magnet baru,” katanya.

Dengan nilai investasi Rp 1 triliun, dukungan penuh pemerintah, dan reputasi Apollo Hospitals, Mabih diproyeksikan menjadi tonggak penting transformasi layanan kesehatan Indonesia. Batam pun melangkah ke babak baru, bukan hanya sebagai pusat industri dan perdagangan, tetapi juga destinasi wisata medis internasional. (Hendra S)