Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Semarang Kunjungi Istana Maimun dan Masjid Raya Al Mashun

DETEKSI.co – Medan, Usai Sharing Knowledge Percepatan Penataan Kota Lama Kesawan Medan dari Revitalisasi Kota Lama Semarang, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution SE MM mengajak Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu melihat beberapa bangunan bersejarah di Kota Medan, Jumat (16/4).

Bangunan bersejarah pertama yang dikunjungi adalah Istana Maimun. Istana yang merupakan peninggalan Kesultanan Deli yang didirikan Sultan Mahmoed Al Rasyid Perkasa Alamsyah ini juga termasuk bagian dari revitalisasi selain Kota lama Kesawan.

Saat tiba di Istana Maimun, Wali Kota Medan bersama Wakil Wali Kota Semarang dan Kasubdit Wilayah I Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman, Airyn Saputri Harahap, Wakil Wali Kota Medan Aulia Rachman serta arsitek Ir. Andi Siswanto, M.Arch., M.Sc., P.Hd., disambut Pengurus Yayasan Istana Maimun. Kemudian selain melihat bangunan dalam, rombongan juga melakukan diskusi terkait revitalisasi yang akan dilakukan untuk Istana Maimun.

Selanjutnya Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Semarang bersama rombongan melihat bangunan bersejarah kedua yakni Masjid Raya Al Mashun. Salah satu masjid tertua di Kota Medan ini juga bangunan bersejarah yang akan direvitalisasi Pemko Medan.

Dikatakan Wali Kota Medan, kehadiran Wakil Wali Kota Semarang yang juga Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang ke Kota Medan untuk membantu Pemko Medan dalam pembenahan dan penataan kawasan bersejarah di Kota Medan termasuk fokus utama di Kawasan Kesawan. Artinya Medan merasa perlu belajar dari Semarang yang telah berhasil merevitalisasi Kota tuanya.

“Fokus kita selain merevitalisasi Istana Maimun dan Masjid Raya adalah mengembalikan kawasan kesawan menjadi kawasan kota tua yang bermanfaat dalam segi perekonomiannya. Untuk itu Kita meminta masukan dan saran dari Ketua BPK2L Semarang yang juga Wakil Wali kota Semarang,”

Selain meminta Ilmu BPK2L Semarang, dijelaskan Wali Kota Medan kita juga menggandeng Kementerian PUPR dan Cipta Karya Sumut. Artinya Kita sudah berkolaborasi dan berkomunikasi serta bertukar pikiran soal kesawan yang akan dikerjakan, sebab sudah ada DED nya. Selain itu kita juga akan mengatasi permasalahan sosial yang ada di kawasan Kesawan yakni bagaimana mensosialisasikan kepada pemilik bangunan karna banyak yg dimiliki pribadi.

“Pemko Medan akan terus melakukan sosialisasi sejalan dengan yang kita kerjakan kemarin. Artinya Sosialisasikan kepada pemilik bangunan biar nanti pada saat di revitalisasi tidak ada lagi masalah,” jelas Wali Kota Medan.

Untuk Istana Maimun, Dijelaskan Wali Kota DED nya dan segala sesuatunya juga sudah lengkap, tinggal dibangun saja. Oleh karena itu kita memperlihatkan Istana Maimun kepada BPK2L Semarang, sebab di sana sedang dibangun kawasan Melayu, untuk di Medan ikon Melayu adalah Istana Maimun .

“Tugas Pemko Medan salah satunya memastikan pihak keluarga bersedia akan dilakukan revitalisasi terhadap bangunan bersejarah di Kota Medan,” ujar Wali Kota.

Sementara itu Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu yang juga merupakan Ketua Badan Pengelola Kawasan Kota Lama (BPK2L) Semarang, mengapresiasi langkah Wali Kota Medan dan Wakil Wali Kota Medan yang bergerak cepat belum dua bulan memimpin sudah melakukan bagaimana sebuah kawasan kota lama menjadi salah satu kawasan yang kolaborasi antara pariwisata dengan industri kreatif.

“Kami sangat mengapresiasi langkah ini. Sebab sesuai tujuannya Bapak Wali Kota ingin menghidupkan kawasan kota lama aktif dalam perekonomian. Seperti pengalaman di kota semarang dengan kawasan kota lama di revitalisasi itu investor datang semua. Artinya sehingga dengan investor datang, kehidupan perekonomian berjalan sehingga menjadikan kesejahteraan bagi masyarakatnya. Ini yang menjadi tujuan revitalisasi kawasan kota lama. program Ini sangat luar biasa,” katanya

Diakui Wakil Wali Kota dirinya baru pertama kali datang ke  Kota Medan tetapi melihat kawasan kota lama masih bagus. Artinya tinggal di poles sedikit dari sisi pendestrian dan tampilan akan bertambah bagus.
“Bangunannya masih kokoh, beda dengan kota lama Semarang dan kota tua Jakarta, ini bisa di revitalisasi sehingga menjadi kawasan yang luar biasa dengan mengembalikan kejayaan Kota Medan pertama kalinya,” ungkapnya.(Red/Van)