Warga Nyaris Bentrok, Satgas Covid-19 perlu Sosialisasi Penanganan Jenazah Covid-19

DETEKSI.co – Medan, Pada hari ini Sabtu (10/7/2021) hampir terjadi insiden antar warga akibat beda pemahaman terkait proses penanganan jenazah yang terindikasi Covid-19. Kejadian ini bermula ketika pihak keluarga Samosir meminta izin pemakaman jenazah keluarganya yang terindikasi Covid-19.

Sekalipun pihak keluarga samosir telah mendapatkan izin mayoritas warga dalam menangani pemakaman di pekarangan rumahnya di Gang Sipirok, Jalan Raya Cinta Damai, Kelurahan Cinta Damai Percut Seituan Kabupaten Deli Serdang.  Namun ada beberapa warga yang menolak atas pemakaman jenazah tersebut, hingga situasi memanas beberapa menit sebelum kedatangan mobil jenazah.

Bukan secara kebetulan, Kepala Desa Beserta beberapa anggota kantor Camat Percut Seituan yang di pimpin Sekretaris Wilayah Kecamatan (Sekwilcam) “Nasib Sholihin” yang sebelumnya telah di beritahu oleh pihak keluarga Samosir terkait penolakan pemakaman keluarganya tersebut datang tepat waktu, dan langsung tim kecamatan memberikan arahan kepada para warga.

” disini kami menyampaikan bagi siapa saja yang terkena musibah seperti ini, bisa mengajukan pemakaman keluarganya yang terindikasi covid-19 ke pihak Rumah Sakit setempat. Yang mana sebelumnya sudah dilakukan kesepakatan terhadap warga sekitar terlebih dahulu, ketika proses itu sudah selesai, kami sebagai pemerintah hanya memberikan rekomendasi berdasarkan kesepakatan warga setempat tersebut.” ucap sekwilcam.

Seketika itu sekwilcam juga memberikan isyarat yang sama ketika ada salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan bahwa jenazah seorang yang terindikasi covid-19 akan hilang residu virusnya ketika sudah mencapai waktu 8 (delapan) jam akan mati virus tersebut bersama induk semangnya.

” ya saya dapat info dari beberapa kawan yang bisa dipercaya kalau virus covid-19 akan ikut mati ketika jenazah terindikasi sudah sampai 8 jam ” kata salah seorang warga yang tidak sempat awak media menanyakan namanya karena ketika itu sedang terjadi adu argumen sengit.

Sementara menurut penuturan JJ Tambunan Kepala Desa Cinta Damai ketika itu mengatakan, pihaknya sebagai pelayanan masyarakat tetap berkomitment melayani kepentingan warganya.

“sekalipun kami di salahkan pimpinan dalam hal ini kami tetap akan melayani kepentingan warga saya. Asal sesuai dengan prosedur tentu kami akan merekomendasi keperluan atau permintaan warga saya.” ucapnya.

Terkait dengan berbeda pemahaman yang terjadi di antara warga JJ Tambunan mengatakan bahwa pihaknya tidaklah bisa memuaskan semua orang.

” sudah menjadi kewajaran lah apabila ada yang merasa tidak puas dalam permasalahan ini, namun kami sebagai pelayan warga tetap akan berusaha lebih baik.” pungkasnya.

Hingga berita ini di turunkan proses pemakaman yang di laksanakan di pekarangan keluarga Samosir berjalan aman dan terkendali. Terlihat petugas pembawa Jenazah sebanyak 4 orang dan di bantu pihak keluarga korban menggunakan protokol kesehatan lengkap dengan di awali penyemprotan disinfektan serta berpakaian putih tertutup rapat.(sby)