DETEKSI.co-Medan, Sejumlah jurnalis di Sumatera Utara bersama Komunitas Sedekah Jumat (KSJ) kembali melaksanakan kegiatan sosial bertajuk Jumat Berkah dengan menyambangi langsung rumah-rumah kaum dhuafa, Jumat (31/10/2025).
Aksi ini dilakukan sebagai wujud kepedulian dan inspirasi bagi masyarakat untuk ikut berbagi kepada fakir miskin dan anak yatim di lingkungan masing-masing.
Sejak berdirinya KSJ enam tahun lalu, para jurnalis di Sumut menjadi bagian penting dalam setiap kegiatan sosial yang digagas komunitas tersebut. KSJ sendiri didirikan dan dibina oleh Purnawirawan Menengah Polri, Kombes Pol (Purn) H. Ikhwan Lubis, S.H., M.H., yang dikenal luas dengan julukan Sang Pejuang Dhuafa.
Dua jurnalis aktif, Suhermanto dan Abdul Malaila, mengungkapkan bahwa mereka secara rutin ikut mendukung dan turun langsung dalam kegiatan sedekah bersama para relawan KSJ.
Dalam kegiatan Jumat Berkah kali ini, para jurnalis tampak mengenakan rompi kebesaran KSJ saat menyalurkan bantuan di kawasan kolong jembatan rel kereta api Jalan Ampera, tepat di pintu keluar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Kota Medan.
Mewakili rekan-rekannya, Suhermanto menjelaskan bahwa kegiatan tersebut bukan untuk pamer, melainkan sebagai ajakan agar masyarakat ikut menebarkan kebaikan.
“Kegiatan yang kami lakukan bukan untuk riya, tapi untuk menginspirasi masyarakat agar bersedekah langsung kepada penerima yang benar-benar membutuhkan,” ujar Suhermanto.
“Kita ingin memastikan sedekah sampai tepat sasaran. Kadang ada penyaluran yang tidak sesuai amanah, jadi kami mengajak masyarakat agar bisa melihat langsung kondisi kaum dhuafa dan anak yatim di sekitar kita,” tambahnya.
Sementara itu, Pembina sekaligus Pendiri KSJ, Kombes Pol (Purn) Ikhwan Lubis, menyampaikan apresiasi kepada para jurnalis yang tetap setia mendampingi KSJ sejak awal berdiri.
“Saya berterima kasih kepada rekan-rekan jurnalis. Sejak awal berdirinya KSJ, media punya peran besar. Komunitas ini lahir di Belawan bersama para jurnalis ketika saya masih menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Belawan,” ungkap Ikhwan Lubis.
“Jadi kalau sekarang jurnalis ikut dalam kegiatan KSJ, itu bukan hal baru. Mereka justru bagian dari sejarah lahirnya gerakan ini,” lanjutnya.
Ia menegaskan bahwa sedekah bukan sekadar kegiatan seremonial atau mencari popularitas, melainkan sarana edukasi dan keteladanan sosial, terutama bagi generasi muda.
“Pelaksanaan sedekah harus dijadikan edukasi agar masyarakat bisa memahami maknanya dan melaksanakannya dengan tepat. Dengan begitu, kegiatan ini membawa keberkahan, bukan kebanggaan,” tutup Ikhwan Lubis.(Boim)














