DETEKSI.co-Medan, Mega proyek pembangunan jalan dan jembatan bernilai Rp 2,7 triliun di Sumatera Utara sempat nyaris diputus oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Hal ini karena proyek yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya dan KSO PT Sumber Mitra Jaya dan PT Pijar Utama tersebut nyaris tidak memenuhi target realisasi untuk pengerjaan tahun 2022. Diketahui proyek tersebut dilaksanakan dengan skema tahun jamak yakni tahun 2022, 2023 hingga 2024.
“Kami sempat menyampaikan jika deviasi diatas 10 persen, maka akan diputus kontrak. Dari awal sudah saya bilang seperti itu,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Sumatera Utara, Bambang Pardede saat menyampaikan paparan realisasi proyek tersebut, Rabu (28/12/2022).
Bambang memaparkan, per tanggal 25 Desember 2022, realisasi pengerjaan proyek sudah mencapai 23,6 persen dari target rencana 33,5 persen di tahun 2022. Artinya, deviasi atas realisasi ini berada pada angka -9,9 persen.
“Realiasi ini bisa lebih tinggi mengingat tahun tutup pengerjaan itu harusnya 31 desember 2022. Namun ini yang kami paparkan adalah realisasi per 25 Desember,” ungkapnya didampingi Plt Kadis Kominfo Ilyas Sitorus dan petinggi dari PT Waskita Karya dan tim lainnya.
Menurut Bambang, realiasi ini masih jauh dari sempurna mengingat pengerjaannya belum memenuhi 100 persen dari target pengerjaan pada tahun 2022. Namun demikian, hal ini dapat dimaklumi mengingat banyaknya tantangan dan hambatan selama pengerjaan proyek berjalan di lapangan.
Ada masalah cuaca dimana intensitas hujan yang sangat tinggi membuat pengerjaan menjadi terhambat. Namun demikian, kita menyiasatinya dengan melakukan pengerjaan hingga malam hari secara shift. Memang harus ada penambahan alat seperti penerangan, namun itu tidak bisa menjadi alasan untuk menambah waktu pengerjaan, itu sesuai aturan kontrak,” pungkasnya.(Irwan)