Sambil Menangis Orang Tua Sun Go Kong Minta Maaf ke Umat Muslim Indonesia

DETEKSI.co – Sergai, Orang Tua Indra Dharma Alias Acong Bungaran Burhan (67) dan Nurlili (54) meminta maaf kepada seluruh umat Muslim se-Indonesia, khususnya kepada  masyarakat muslim Kabupaten Serdang Bedagai atas perlakuan anaknya, Indra Dharma alias Acong yang dilaporkan atas kasus penistaan agama oleh warga karena postingannya di akun media sosial miliknya.
Saya Bungaran Burhan warga Desa Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai orang tua dari  Indra Dharma.
Dihadapan Wartawan, Bungaran warga Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai menyatakan permohonan maaf Terkait postingan anak kami melalui akun Facebook Sun Go Kong beberapa waktu lalu yang telah menyinggung atau  menghina umat muslim se-Indonesia khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai  Jum’at (30/4/2021) sekira pukul 14.00 Wib.
Di kesempatan itu, turut hadir Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Serdang Bedagai, Hasful Huznain, tokoh agama, Kabupaten Serdang Bedagai M. Tamlih Nasution, dan Ketua INTI Serdang Bedagai, Budi SE.
Bungaran berjanji kedepannya ia dan isterinya akan mendidik dan lebih memberi perhatian kepada anaknya untuk tidak lagi melakukan tindakan seperti itu.
“Sebagai orangtua, kami berharap dan memohon kepada penegak hukum khususnya Kejaksaan Negeri Serdang Bedagai dan Polres Sergai agar kiranya anak kami mendapatkan hukuman yang seringan-ringanya. Meskipun hukum tetap berlanjut,”ucap Burhan.
Hal yang sama dikatakan ibunya, Nurlili. Saya meminta maaf yang sebesar – besarnya kepada Umat Muslim se – Indonesia khusunya di Kabupaten Serdang Bedagai mohon maaf kan perlakuan anak saya.Saya berharap, agar anak saya mendapat hukuman yang lebih ringan sambil menangis meneteskan air mata kesedihannya.
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Kabupaten Serdang Bedagai, Hasful Huznain, berharap, kasus ini menjadi pelajaran tidak hanya untuk Indra Dharma atau Sun Go Kong, tapi bagi semua warga agar tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan baik secara lisan maupun tulisan.
Sebagai tokoh muslim tentu kami tidak merasakan dendam, tapi ini kekeliruan, ini jangan terulang lagi sehingga tidak melukai hati siapapun apalagi beda agama.  Ini yang kita harapkan,” ujarnya.
“Kita selama ini damai, rukun dan ada FKUB tokoh agama, lintas agama semuanya berjalan dengan baik. Apalagi dengan kepimpinan bapak Darma Wijaya.
Saya berharap, permasalahan sekecil ini jangan sampai diangkat ditengah masyarakat sehingga bisa merusak tatanan kehidupan ” ujarnya.
Ditempat yang sama, Tokoh Agama, M. Tamlih Nasution, berharap, di bulan suci ramadhan ini seluruh umat dapat saling memaafkan.
Dibulan ini yang penuh dengan  keampuanan dan memaafkan, kami selaku tokoh Agama, sebaiknya kita saling memaafkan.
“Namun, karena negara kita negara hukum, proses hukum tetap berlanjut, karena itu sudah sudah wewenang aparat hukum. Tapi sebagai pribadi umat muslim yang masih di bulan suci ramadhan ini kita maafkan,”ucapnya. (Budi)