DETEKSI.co – Medan, Dalam acara dialog kebebasan pers dan profesi wartawan pada (16/4/2021) Kemenko Polhukam, yang di ikuti oleh, Sekjen Kementrian Kominfo Mira Tayyiba, Kapuspen TNI Mayjen Ahmad Riad, Ketua Dewan Pers Muhammad Nuh, Sek Menkopolhukam Letjen TNI Tri Soewandono, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Argo Yuwono, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Umum Fadil Zumhara, dan para pimpinan asosiasi pers seperti AJI, PWI, IJTI, Dewan Pers, LBH Pers serta para pimpinan redaksi media massa.
Mahfud MD menyampaikan, memang pers juga memiliki masalah, akan tetapi bila dibanding dengan pilar demokrasi lainya seperti eksekutif, legislatif dan yudikatif maka pers lah yang masih dibilang paling sehat.
Jikalau ada kesalah fahaman dengan pemerintah mari kita berdialog sebagai mitra kerja. Kondisi sulit bagi kebebasan pers yang terjadi di era orde baru jangan sampai terulang lagi, sebuah bangsa akan mengalami kehancuran apabila tidak ada kebebasan pers sebagai pengawal demokrasi dan pembangunan ” demikian ungkapnya.
Kegiatan dialog ini terjadi dua arah dan berjalan dengan suasana yang hidup. Mengingat masih dalam masa pemulihan terkait Covid-19 maka seluruh peserta tetap mengedepankan protokol kesehatan.
Sementara dilain pihak Dofu Zogamon Gaho Ketua Umum DPP (AJH) Aliansi Jurnalis Hukum kepada wartawan deteksi.co pada (17/4/2021) di kantornya Jl Pembangunan 32 Helvetia Kota Medan Sumatera Utara mengatakan ” kami dalam hal ini menyambut baik atas kecepatan, ketepatan dalam memulihkan suasana terutama yang terjadi akhir akhir ini. Dan mengapresiasi Kemenkopolhukam “Mahfud MD yang dinilai sangat tanggap dengan kejadian ini, ” pungkasnya.
Pekerjaan Pers paling mulia, Kemerdekaan Pers sangat penting karena Pers menjadi sarana masyarakat untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. (Subiyono)