DETEKSI.co – Belawan, Aktivitas Kapal Pukat Trawl di Belawan melakukan penangkapan ikan di Wilayah pengelolaan perikanan dapat menimbulkan kerusakan dasar perairan serta dampak signifikan terhadap ekosistem dasar bawah perairan.
Hal ini karena pukat trawl yang digunakan merupakan sebuah alat penangkap ikan yang bersifat aktif dalam pengeporasiannya hingga menyentuh ke dasar laut, yang menyebabkan terjadinya pengadukan dasar perairan saat dilakukan penarikan pukat trawl ke kapal.
Oleh karena itu,adanya aktivitas Kapal Pukat Trawl penangkap ikan ini,dapat mengancam kerusakan sumberdaya Ikan dan Lingkungannya,serta dapat mengancam punah spesies ikan dan spesies hewan laut yang bergantung pada ikan untuk bertahan hidup.
“Selain itu, dengan menggunakan pukat trawl tersebut, spesies ikan dapat terancam punah disebabkan produksi sumberdaya Ikan semakin menurun,hal ini dikarenakan aktivitas penangkapan ikan dilakukan secara berlebihan (Over fishing).
“Otomatis ini sudah melebihi dari kemampuan populasi ikan untuk meningkatkan perkembang biakan kembali jumlahnya, sehingga menyebabkan stok ikan semakin berkurang di wilayah pengelolaan perikanan.
“Apalagi aktivitas Kapal Pukat Trawl ini setiap hari melakukan penangkapan ikan, otomatis hal ini dapat menyebabkan dampak serius akan kepunahan spesies ikan tersebut maupun hewan laut pada wilayah pengelolaan perikanan.
Untuk itu dilaranganya adanya aktivitas Kapal Pukat Trawl untuk melakukan penangkapan ikan di wilayah pengelolaan perikanan, disebabkan alat penangkapan ikan tidak sesuai dengan persyaratan,alat ini juga salah satu alat penangkapan ikan yang dilarang penggunaannya.
Menurut keterangan tokoh nelayan Belawan, Khairuddin Nasution alias Kadin mengatakan,”Saat ini masih ada pukat trawl yang masuk ke zona nelayan tradisional, sehingga sangat merugikan pendapatan nelayan tradisional,”Jelasnya.
Dikatakanmya,”Begitu juga dengan adanya pengoperasian pukat trawl mini, yang juga sangat sensitif khususnya bagi para nelayan tradisional,dimana dalam hal ini banyak pukat trawl mini merusak sumberdaya ikan dan lingkungannya,”Ucap Kadin.
“Disamping itu,”Penggunaan pukat trawl ini akan menghancurkan kehidupan dasar laut,karena alat tersebut menggunakan pemberat yang akan bekerja sampai kedasar laut dan menghancurkan kehidupan hewan kecil,”Ungkap Kadin.
Hal senada dikatakan Syahdan mengatakan,”Sebagai nelayan kecil hasil penangkapan semakin menurun,karena alat tangkap yang digunakan kapal pukat trawl dengan nelayan tradisional berbeda,”Ujarnya.
“Beda bang, kami menggunakan pukat langgei,sedangkan pukat trawl merusak habitat laut, sehingga segala jenis ikan kecil maupun yang besar semua terangkut,dan inilah salah satunya menyebabkan hasil berkurang,”Tandas Syahdan (Usman)