DETEKSI.co-Deli Serdang, Warga Desa Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, mengeluhkan keberadaan peternakan babi yang berada di tengah-tengah permukiman padat penduduk. Lokasi ternak tersebut berada di sekitar Jalan Toba Nauli, tepatnya di belakang Kantor Desa Medan Estate.
Menurut laporan warga, setiap hari mereka terganggu oleh bau tidak sedap yang menyengat dan kebisingan dari ternak babi tersebut.
Rondam Sitorus, warga Jalan Kolam yang mewakili keresahan masyarakat, mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah sangat mengganggu.
“Ini bukan main-main lagi, sudah kelewat batas. Seolah-olah cuma mereka yang tinggal di desa ini. Kami juga warga Desa Medan Estate. Setiap hari kami mencium bau busuk, apalagi setelah hujan turun, baunya makin menyengat. Rasanya mau pingsan,” ujarnya kesal kepada wartawan Kamis 31 Juli 2025.
Ia juga menyampaikan bahwa warga telah beberapa kali mengadukan masalah ini kepada pihak desa, namun belum juga mendapat solusi.
“Kami sudah berupaya menyampaikan keluhan ke pemerintah desa, tapi belum ada tindak lanjut. Entah bagaimana hidup kami kalau ini terus dibiarkan,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Desa Medan Estate, Asdad Lubis, saat dikonfirmasi membenarkan bahwa terdapat tujuh kandang babi yang masih beroperasi di wilayahnya.
“Kami sudah melakukan mediasi dan imbauan kepada para pemilik kandang karena aktivitas mereka jelas mengganggu kenyamanan warga. Namun, mereka tidak mengindahkan imbauan itu dengan alasan bahwa ternak babi adalah mata pencaharian utama mereka,” ujar Asdad.
Ia menambahkan bahwa pihak dusun juga telah turun langsung memberikan teguran, dan masyarakat juga diminta untuk membuat surat pernyataan keberatan terhadap keberadaan peternakan babi tersebut. Apalagi, kegiatan tersebut disebut-sebut melanggar Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Deli Serdang.
“Kami berharap para peternak bisa mematuhi aturan yang berlaku. Kami akan terus upayakan pendekatan secara baik agar permasalahan ini dapat segera ditangani,” tuturnya.
Senada dengan itu, Kepala Dusun setempat juga menyatakan bahwa pihaknya telah memberikan isyarat kepada para peternak untuk segera membongkar kandang dan menghentikan kegiatan ternak.
“Jika nanti sampai pada tahap pembongkaran paksa, maka Dinas Lingkungan Hidup yang akan turun tangan,” tegasnya.
Warga berharap pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas agar lingkungan mereka kembali nyaman dan sehat. (boim)









