DETEKSI.co – Medan, Puluhan massa yang mengatasnamakan dirinya dari Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pakpak Pro-Demokrasi melakukan unjuk rasa ke kantor Komisi Pemilihan Umum Sumatera Utara (KPU Sumut) di Jalan Perintis Kemerdekaan, Kec. Medan Timur, Kota Medan, Sumut, Kamis (1/10/2020) siang.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa menuntut stop kampanye hitam, menghina/ Sara, menghasut dan mengadu domba warga Pakpak Bharat.
Melihat kondisi Kab. Pakpak Bharat saat ini telah darurat demokrasi, elit politik terus menggunakan isu Sara dan kampanye hitam sebagai bahan politik mereka.
” Demokrasi kita akan semakin terbenam dan rusak apabila perilaku elit politik (salah satu kandidat) masih memakai sistem kotor seperti ini,” ujar Maiko Manik koodinator aksi Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pakpak Pro-Demokrasi.
Terlebih video yang viral di media sosial, sambung Maiko Manik mengatakan video salah anggota tim sukses mengintimidasi warga karena beda pandangan politik. Belum lagi tuduh menuduh ijazah palsu. Serta plintir-plintir tentang suku Pakpak.
“Demokrasi yang sehat tidak akan terjadi apabila kejadian tersebut selalu berulang,” sebutnya.
Oleh karena itu, Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pakpak Pro-Demokrasi menuntut agar penegak hukum, penyelenggara dan pengawas pemilu bertindak tegas.
“Tangkap oknum Tim Sukses salah satu Paslon. Kapoldasu harus memperhatikan masyarakat Pakpak Bharat, banyak isu yang menyebar berpotensi memecah belah persatuan bangsa dan menangkap akun-akun palsu Facebook yang menyebarkan fitnah dan hoax sehingga meresahkan warga, serta memproses kampanye hitam yang diduga dilakukan oleh SB,” ujar koordinator aksi mensabri meneruskan “Stop kampanye hitam ijazah palsu”.
Amatan, tidak satupun Komisioner KPU Sumut tuk menemui Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Pakpak Pro-Demokrasi dan aspirasi pengunjuk rasa, itu terlihat dengan kondisi situasi di kantor KPU Sumut terlihat sepi tidak adapun aktifitas di kantor KPU Sumut.(Red/Van)