Debat Pamungkas Pilkada Medan 2024, Prof Ridha: Jangan Bertekuk Lutut Pada Penindasan

DETEKSI.co-Pasangan nomor urut 2, Prof Ridha Dharmajaya – Abdul Rani (Ridha-Rani), menegaskan bahwa pasangan yang dikenal dengan jargon Medan BERANI (Bersama Ridha-Rani) akan tetap konsisten dengan pengentasan masalah kemiskinan di Kota Medan.

Penegasan itu disampaikan Prof Ridha Dharmajaya saat kegiatan Debat Publik Ketiga atau Debat Pamungkas Pilkada Medan di Hotel Grand Mercure, Jumat (22/11/2024) malam.

“Program-program pengentasan masalah kemiskinan yang merupakan program turunan dari pusat dan provinsi akan kami perkuat,” ucap Prof Ridha didampingi Abdul Rani.

Dikatakan Prof Ridha, pasangan Medan BERANI membawa misi perubahan pada Pilkada Kota Medan 2024. Sebab saat ini, sebagian besar nasib warga Kota Medan masih hidup dalam kemiskinan.

Untuk itu, Prof Ridha – Abdul Rani pun meminta warga Kota Medan untuk memilih pemimpin yang membawa perubahan dan tidak bertekuk lutut pada penindasan.

“Warga Kota Medan jangan lelah untuk perubahan, jangan bertekuk lutut pada penindasan. Carilah pemimpin yang membawa harapan untuk rakyatnya,” tegas Ridha

Ridha mengatakan, kebanyakan warga Kota Medan bertahan dalam kemiskinan bukan karena kuat, tetapi karena tidak berdaya.

“Saat ini warga Kota Medan hidup dengan ketidakadilan dan berkalung kecemasan. Berkeluh kesah pun percuma, karena alam pun tidak berpihak kepada rakyat. Sudah saatnya kondisi ini dirubah,” katanya.

Ridha menjelaskan, sejatinya pemimpin harus mampu memberi pekerjaan kepada warganya agar muncul kepercayaan dalam kehidupan.

“Harusnya berikan mereka air bersih, bukan air tampungan hujan. Beri mereka sehat, bukan ditunggu untuk sakit. Ini harusnya yang dilakukan, wahai Pemimpin Kota Medan,” tuturnya.

Ridha pun mengungkapkan, bahwa Pilkada bukan sekedar habis manggung dan uang, namun Pilkada adalah pesan moral untuk berlomba-lomba dalam kebaikan.

“Kebaikan untuk siapa? Untuk buruh, perempuan, driver ojol, guru yang mencerdaskan anak bangsa, nelayan dan seluruh warga Kota Medan. Rakyat Kota Medan bukan pengemis,” pungkasnya. (moe)