KPU Medan Gelar Simulasi Pemungutuan dan Penghitungan Suara

DETEKSI.co – Medan, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar “Simulasi Pemungutuan dan Penghitungan Suara dan Penggunaan Sirekap di halaman Kebun Bunga  Tjong Yong Hian Jalan Kejaksaan, Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Petisah, Sabtu (17/10/2020).

Kegiatan tersebut dikoordinir oleh Komisioner KPU Medan Divisi Teknis M Rinaldi Khair dibuka Plt Ketua KPU RI Ilhamsyah, dan dihadiri Komisioner KPU RI lainnya Viryan, Evi Novida Ginting, anggota Bawaslu RI M Afifuddin, Ketua KPU Sumut Herdensi Adnin beserta anggota, Ketua KPU Medan Agussyah Ramadhani Damanik didampingi para komisioner lainnya Nana Minarti, Edy Suhartono, Zefrizal, Ketua Bawaslu Sumut Syafrida R Rasahan serta anggota, Ketua Bawaslu Medan Sipayung Harahap bersama anggotanya, Forkominda Kota Medan dipimpin Pjs Walikota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT.

“Kegiatan simulasi merupakan yang kelima dan pertama di luar pulau Jawa yang sudah kita laksanakan,” ujar Komisioner KPU RI Evi Novida Ginting.

Menurut Evi, bagi KPU kabupaten/kota yang sudah melaksanakan simulasi atau yang belum bisa menerapkan di TPS nya untuk menggunakan protokol kesehatan sehingga bisa mencegah penyebaran Covid-19.

Ia menegaskan, pencegahan penyebaran Covid-19 di TPS disimulasikan dengan protokol kesehatan seperti mengurangi kerumunan yakni menggunakan jaga jarak antrian, cuci tangan sebelum masuk ke lokasi TPS, memakai masker, mengukur suhu badan dan menggunakan sarung tangan.

Pada kesempatan itu Evi meminta kepada pemilih sebelum menggunakan hak pilihnya harus mempersiapkan diri seperti mempersiapkan identitas KTP, KK, memakai masker dan membawa pensil atau pulpen sendiri.

Lebih lanjut ia menyampaikan, akan membagi waktu kehadiran pemilih yang selama ini hanya diberikan batas waktu pukul 07.00 hingga 13.00 WIB. Namun saat ini kehadiran pemilih waktunya akan kita bagi sehingga tidak terjadi kerumunan.

“Semua ini kita lakukan untuk mencegah dan menjaga agar petugas di TPS dan masyarakat yang menggunakan hak suaranya tidak terpapar Covid-19,” paparnya.

Dalam kesempatan itu, KPU menyiapkan bilik khusus di Tempat Pemungutan Suara (TPS) bagi pemilih yang memiliki suhu badan 37,3°C. “Bagi pemilih yang memiliki suhu badan 37,03°C maka kami siapkan bilik khusus,” kata Komisioner KPU Medan Divisi Teknis M Rinaldi Khair ketika memandu acara.

Usai mencoblos suara maka bilik khusus itu disemprot disinfektan guna mensterilkan bilik tersebut agar bisa digunakan pemilih lainnya.

Hal senada juga diutarakan Ketua KPU Medan Agussyah Ramadhani Damanik yang mengutarakan sebelum pemilih memasuki ruangan TPS maka terlebih dahulu mencuci tangan, suhu tubuh diukur dengan Termo gun dan diberikan sarung tangan. Jangan lupa pemilih harus memakai masker, apabila pemilih tidak memakai masker maka petugas TPS akan memberikan masker kepada pemilih memandu jalannya simulasi tersebut.

Sedangkan Pjs Walikota Medan Ir Arief Sudarto Trinugroho MT mengutarakan tantangan besar yang dihadapi pada Pilkada Medan tahun 2020 yakni dapat menghadirkan pemilih ke TPS-TPS yang ada tersebar di seluruh wilayah Kota Medan.

Sebab, jika dulu jumlah pemilih pada momen pemilihan Walikota dan Wakil Wali Kota Medan pada periode lalu tidak sampai 30%, apalagi saat ini Pilkada yang dilakukan di tengah ketakutan akan menyebarnya Virus Corona, besar kemungkinan jumlah pemilih akan menurun dibanding periode yang lalu.

“Jangan sampai Pilkada nanti malah menjadi cluster baru penyebaran Virus Corona. Untuk itu, saya meminta dengan sangat agar protokol kesehatan diterapkan dengan disiplin di setiap TPS yang nantinya menggelar Pilkada. Kita tentu berharap kesadaran berpolitik warga Kota Medan tetap tinggi meskipun Virus Corona masih mengancam,” ungkapnya.

Dalam kesempatan tersebut Pjs Walikota Medan juga berharap, Pilkada tahun ini akan berlangsung aman, damai dan lancar walaupun pasti akan penuh dengan turbulensi dan intrik politik serta tentang kesehatan. “Mari bersama kita jadikan Kota Medan sebagai panutan yang baik untuk pelaksanaan Pilkada yang jujur dan adil,” harapnya.

Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara dengan Protokol Kesehatan serta Penggunaan Sirekap di Tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) berlangsung dengan memenuhi standar protokol kesehatan.

Sebelumnya, komisioner Bawaslu RI M Afifuddin kepada wartawan di sela-sela simulasi mengakui jika proses pemungutan suara Pilkada di tengah pandemi Covid-19 ini berjalan lama. Karenanya, ungkapnya sebagai solusi ia meminta KPU menambah jumlah bilik suara.

“Tidak mungkin kita usulkan penambahan TPS lagi karena akan berdampak banyak. Karenanya saya minta penambahan bilik suara saja agar proses pemungutan suara tidak memakan waktu lama,” paparnya.(Red/Ril)